Selasa, 01 Oktober 2013

Tips Meningkatkan Berat Badan Bayi Tanpa Bantuan Susu Formula

Ketika kita membawa bayi kita untuk ditimbang berat badannya dan mendapati berat badannya masih di bawah garis normal, apakah itu lantas menjadi alasan untuk memberinya susu formula? Jangan buru-buru memutuskan memberikannya susu formula ya Bu... Mari kita ingat kembali berat badan lahirnya, pola kenaikan berat badan sebelumnya, riwayat kesehatannya (apakah dia sakit di bulan ini), apakah dia pernah mengalami gerakan tutup mulut (GTM) bulan ini serta bagaimana kondisi genetik ayah ibu (apakah ayah ibunya gemuk atau kurus), dan sebagainya.
 
Berat badan yang kurang bisa terjadi karena asupan makanan yang tidak adekuat (tidak cukup). Biasanya ini terjadi jika anak sedang sakit atau habis sakit, anak sulit makan atau pilih-pilih makan, atau jikasupply kalori tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh dan aktivitasnya. 
 
Ada kasus di mana bayi/anak makannya baik, tetapi banyak  tidak terserap dengan baik akibat adanya gangguan penyerapan makanan, alergi, diare/muntah atau dalam masa penyembuhan dari sakit. Jika ada kasus medis, diskusikan dengan dokter agar kondisi medisnya dapat diatasi. Tetapi, jika masalahnyaterjadi pada anak yang sehat tetapi kurang asupan makanan, ada beberapa tips yang bisa dicoba:
1. Untuk bayi di bawah usia 6 bulan,  perhatikanasupan ASI dan pola menyusui. Jika ada masalah dengan menyusui, segera hubungi konselor laktasi untuk membantu memperbaiki posisi pelekatan, dan sebagainya.
2. Bayi harus lebih sering menyusu terutama saat malam hari, bisa ditambah dengan minum ASIP akhir (hindmilk) yang kaya lemak.
3. Jika sudah 6 bulan dan mulai MPASI, buat bubur dengan campuran sedikit minyak atau margarine, santan, kacang yang dilumat, atau parutan keju.
4. Minyak nabati yang berupa minyak canola, minyak zaitun, minyak jagung, atau minyak sunflower/bunga matahari juga boleh ditambahkan sampai 2-3 sendok teh per hari sesuai dengan toleransi bayi.
5. Bisa dibantu juga dengan memberikan alpukat atau pisang yang kaya kalori dan vitamin.
6. Bisa dengan metode double karbo dengan menkombinasikan dua jenis sumber karbohidrat pada makanan bayi.
 7. Utamakan makanan berkalori tinggi yang dibuat sendiri karena lebih segar dan variatif dibanding makanan instant yang tinggi gula dan kaya pengawet.
 8. Untuk anak di atas 1 tahun, sebaiknya lebih selektif dengan camilan atau snack yang kosong kalori seperti permen, krupuk, atau junk food. Sesekali untuk selingan tidak apa-apa, tetapi jangan sampai menjadi asupan rutin.
9. Kreatif memilih makanan sehat padat kalori, komposisi bahan sesuai kegemaran anak, bisa diberi porsi kecil dengan frekuensi sering yang mungkin lebih mudah diterima.
10. Menambah gula pada makanan untuk tujuan menambah kalori tidak disarankan karena bisa menyebabkan karies gigi dan bahkan memicu diabetes.
11. Hindari mencuri-curi kesempatan memberikanekstra susu formula dalam botol pada bayi/anak ketika tidur karena dapat menjadi kebiasaan dan mengurangi selera makan mereka saat sarapan.
12. Sarapan itu penting, bukan hanya untuk mereka yang aktif sekolah dan bekerja, tetapi harus dibiasakan sejak bayi.
13. Bagi jadwal makan dalam sehari menjadi 3 kali makan besar ditambah 2 kali snack/cemilan. Jika belum disapih tetap berikan ASI sesuai kehendak bayi atau tetap jadwalkan pemberian ASI agar tidak terlewat di sela-sela waktu makannya.
14. Pemberian vitamin atau suplemen harus dilakukan dengan pertimbangan dokter. Diskusikan alasan-alasan pemberian suplemen sejelas-jelasnya.
15. Hati-hati dengan promosi obat perangsangnafsu makan atau produk enzim-enzim pencernaan yang katanya dapat memperbaiki berat badan anak, karena obat-obatan seperti ini tidak sepenuhnya aman.
16. Jika memang ada defisiensi vitamin atau mineral, tambahan vitamin/mineral memang diperlukan, tetapi yang paling baik adalah dengan meningaktkan asupan sumber-sumber alami vitamin dan mineral lewat makanan. Suplemen hanya bersifat membantu dan sifatnya sementara.
17. Terapkan aturan makan yang baik pada anak: waktu makan kurang dari 30 menit, tidak sambil bermain, menonton televisi atau jalan-jalan. Usahakan untuk bisa makan bersama dengan keluarga setidaknya satu kali dalam sehari.
Semoga tips-tips di atas dapat membantu meningkatkan berat badan anak. Tetapi harap diingat bahwa indikator kesehatan anak tidak hanya dilihat dari berat badannya ya :)
 
Sumber: Tips Dongkrak Berat Badan tanpa bantuan Sufor: http://kultwit.aimi-asi.org/2012/07/tips-dongkrak-bb-tanpa-bantuan-sufor/
""

Tidak ada komentar:

Posting Komentar