Selasa, 01 Oktober 2013

Mastitis (Infeksi Payudara)

Mastitis adalah infeksi payudara yang seringkaligejalanya mirip dengan payudara bengkak. Mastitis disebabkan karena infeksi (hampir selalu karena bakteri daripada jenis kuman lainnya) yang biasanya terjadi pada ibu menyusui. Namun dapat pula terjadi pada wanita mana saja, bahkan saat ia tidak sedang menyusui, bahkan juga dapat terjadi pada bayi baru lahir, dengan jenis kelamin apapun. Tidak ada yang tahu secara pasti mengapa beberapa wanita mengalami mastitis sedang yang lainnya tidak. Bakteri dapat masuk ke payudara melalui retakan atau lecet pada puting, tetapi wanita yang putingnya tidak lecet juga dapat mengalami mastitis, dan banyak juga wanita yang putingnya retak atau lecet malah tidak mengalaminya. Mastitis berbeda dengan saluran tersumbat, karena saluran tersumbat (obstructedducts atau payudara bengkak) bukanlah infeksi, sehingga tidak perlu diobati dengan antibiotik. Pada saluran tersumbat, ibu merasakan sakit, bengkak dan pengumpulan massa di payudara. Kulit yang menutupi saluran tersumbat biasanya berwarna merah, tapi tidak semerah pada mastitis. Tidak seperti mastitis, saluran tersumbat tidak selalu diikuti dengan demam, walaupun bisa saja demam terjadi. Mastitis biasanya lebih sakit daripada saluran tersumbat, tapi keduanya bisa terasa cukup sakit. Karena itu, tidak mudah membedakan antara mastitis ringan dan saluran tersumbat yang parah. Ada kemungkinan juga saluran tersumbat berkembangmenjadi mastitis, sehingga menjadi lebih rumit.
 
Tanda-Tanda Umum Mastitis
  a. Payudara terasa hangat bila disentuh
  b. Perasaan sakit
  c. Pembengkakan payudara  yang kadang diawali juga dengan luka atau lecet pada puting
  d. Nyeri atau rasa panas terus menerus atau saat menyusui
  e. Kulit payudara kelihatan kemerahan
  f. Demam di atas 38 derajat Celcius
  g  Mastitis walaupun biasanya terjadi dalam beberapa minggu pertama menyusui, walau bisa terjadi setiap saat selama menyusui.
  h. Mastitis cenderung hanya menyerang satu payudara bukan kedua payudara.
 
Hal-hal yang dapat meningkatkan risiko mastitis antara lain
  1. Puting yang sakit atau luka, walaupun mastitis juga bisa terjadi tanpa adanya luka pada kulit
  2. Sudah pernah mengalami mastitis sebelumnya
  3. Hanya menggunakan satu posisi menyusui, yang bisa jadi tidak sepenuhnya mengosongkan payudara
  4. Memakai bra yang terlalu ketat, sehingga menghambat aliran ASI
 
Komplikasi yang bisa terjadi pada mastitis antara lain
  1. Bila Anda pernah mengalami mastitis, ada kemungkinan Anda akan mengalaminya lagi, ketika Anda menyusui bayi yang sama atau anak Anda berikutnya. Hal ini biasanya disebabkan oleh pengobatan yang terlambat atau tidak tepat. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan mastitis kambuh berulang kali: merokok, produksi ASI yang berlebih dan tidak diikuti dengan pengosongan payudara yang efektif , anemia, dan serta stres dan kelelahan.
  2. Ketika payudara tidak sepenuhnya dikosongkan saat menyusui, kondisi milk stasis (produksi ASI berlebih) dapat terjadi. Hal ini menyebabkan peningkatan tekanan pada pembuluh asi dan kebocoran ASI pada jaringan payudara di sekitarnya, sehingga timbul rasa sakit dan pembengkakan.
  3. Abses bernanah. Bila mastitis tidak segera ditangani dengan tepat, atau terjadi milk stasis, akan muncul nanah dalam payudara. Bila hal ini terjadi, dibutuhkan operasi untuk membersihkan nanah tersebut dari payudara. Untuk menghindari komplikasi ini, segera konsultasikan ke dokter bila muncul tanda atau gejala mastitis.
 
Penanganan Mastitis
Dokter biasanya mendiagnosis mastitis berdasarkan pemeriksaan fisik, gejala demam, menggigil, dan daerah yang sakit di payudara. Tanda lainnya yang cukup jelas adalah adanya bentuk prisma segitiga tidak beraturan (wedge  pada payudara, yang sakit bila disentuh. Selain itu, dokter juga akan memeriksa apakah ada nanah atau komplikasi lain yang timbul bila mastitis tidak ditangani dengan tepat. Pengobatanmastitis biasanya mencakup:
  1. Pengobatan mastitis umumnya membutuhkan waktu sekitar 10 – 14 hari pemberian antibiotik. Ibu bisa jadi sudah merasa sehat 24 – 48 jam setelah mulai meminum antibiotik, namun obatnya tetap harus dihabiskan untuk menurunkan kemungkinan timbul kembali.
  2. Istirahat, tetap terus menyusui dan minum lebih banyak cairan akan membantu tubuh Anda mengatasi infeksi payudara. Kosongkan payudara yang terinfeksi sesering mungkin. Bila bayi menolak menyusu pada payudara yang sakit, gunakan breastpump atau perah dengan tangan untuk mengosongkan payudara.
  3. Kunci utama untuk menghindari mastitis adalah dengan mengosongkan payudara saat menyusui dengan posisi dan pelekatan yang benar. Mintalah bantuan konselor menyusui untuk memastikan posisi dan pelekatan yang benar.
 
Sumber:
Dokumen AIMI about Masalah PD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar