Selasa, 01 Oktober 2013

Serba-Serbi Tongue Tie (Tali Lidah Pendek)

by Aimi
Definisi dan Kategori Tongue Tie
 
Istilah  tongue tie atau lidah pendek sebenarnyabukan karena ukuran lidah yang benar-benar pendek, melainkan untuk menggambarkan gangguan frenulum (jaringan ikat yang menghubungkan dasar lidah dengan ujung lidah bagian bawah/tali lidah).
 
Dalam bahasa kedokteran disebut dengan ankyloglossia. Hal ini menyebabkan mobilitas lidah terbatas. Apa batasan mobilitas terbatas? Yaitu jika saat membuka mulut lebar, ujung lidah tidak bisa melampaui gusi bawah bayi. Untuk bisa menyusu dengan efektif maka lidah perlu bisa menjulur sampai melampaui gusi bagian bawah
 
Tongue tie dapat dibagi menjadi 4 tipe:
  tipe 1    : frenulum terikat sampai ujung lidah,
  tipe 2    : frenulum terikat 1-4 mm dibelakangtipe 1,
  tipe 3    : frenulum terikat di tengah lidah dan biasanya kuat dan kurang elastis,
  tipe 4  : frenulum terikat dipangkal lidah, namun tebal dan tidak elastis sehingga mobilitas lidah sangat terbatas.
 
Yang bisa memastikan tongue tie biasanya adalah konselor laktasi berpengalaman, dokter anak, bidan atau konsultan laktasi IBCLC.
 
Akibat yang Ditimbulkan oleh Tongue Tie
 
Tongue tie dapat mempengaruhi beberapa hal terkait menyusui:
  1. Pada saat proses menyusui berlangsung, bayi mengerakkan lidahnya dengan gerakan peristaltik dari depan ke belakang menyentuh palatum atau langit-langit, sehingga ASI keluar ke mulut bayi.
  2. Pada bayi tongue tie, ASI yang didapat sedikit karena pergerakan lidah terbatas. Lidah berperan penting pada proses menyusui. Hal ini berbeda pada bayi tongue tie yang mendapat susu dengan botol dot. Bayi tidak banyak melakukan gerakan lidah pada saat proses menyusui, sehingga proses menyusu tidak terganggu.
 
Gejala yang dapat kita lihat pada bayi diantaranya :
  1. Pelekatan menyusui yang buruk dan cara menghisap pada payudara yang kurang baik, atau terdengar bunyi “klik” pada saat bayi menyusu.
  2. ASI yang diperoleh bayi sedikit.
  3. Kenaikan berat badan bayi lambat, bayi rewel dan sering kolik, dan bayi cenderung lama saat menyusu (bisa lebih dari 1 jam).
  4. Frekuensi menyusu lebih sering, bisa dalam ½ atau kurang dari 1 jam bayi ingin menyusu kembali. Pemeriksaan sederhana yang dapat kita lakukan adalah dengan memasukkan jari ibu ke mulut bayi, dan lihat saat mulut bayi menghisap, apakah lidah bayi melewati gusi/tidak.
 Gejala yang dapat kita temui pada ibu diantaranya:
  1. Puting lecet, nyeri pada payudara.
  2. Produksi ASI sedikit.
  3. Milk blister (terdapat seperti jerawat kecil berwarna putih pada ujung puting).
  4. Mastitis.
  5. Tidak nyaman  setiap kali ingin menyusui.

Jika tidak ditangani, di kemudian hari tongue tie juga bisa mempengaruhi proses makan dimana pada saat makan akan berantakan karena pergerakan lidah yang terbatas. Selain itu, tongue tie juga bisa mempengaruhi proses berbicara dimana terdapat keterlambatan bicara dan kurangnya kebersihanmulut terutama karies gigi.
 
 
Penanganan terhadap Bayi Tongue Tie
 
Untuk memastikan apakah seorang bayi menderita tongue tie, selain dengan mengamati kondisi lidah bayi juga dengan mengamati proses menyusui pada ibu dan bayi. Pada bayi yang mengalami tongue tie, walaupun posisi dan pelekatan menyusui sudah benar kadang proses menyusu tetap bermasalah. Tetapi ada beberapa kategori tongue tie yang dengan perbaikan pelekatan dan posisi menyusui sudah bisa diatasi masalah-masalahnya. Jika posisi dan pelekatan yang benar tidak membantu, maka langkah frenotomi atau insisi harus diambil. Setelah dilakukan frenotomi,mayoritas bayi akan secara spontan memperbaiki gerakan lidah selama menyusu. Biasanya wajah ibu tampak lega setelah frenotomi, karena menyusui jadi tidak sesakit sebelumnya. Proses menyusui menjadi tidak nyeri, puting lecet membaik, bayi menyusu efektif, dan kenaikan berat badan bayi juga bisa membaik pasca frenotomi.
 
Frenotomi adalah prosedur bedah minor yang bisa dilakukan oleh dokter yang berpengalaman di rumah sakit. Prosesnya sangat singkat, hanya berlangsung beberapa menit. Bayi biasanya tidak perlu menginap dan bisa langsung mencoba menyusu setelah prosedur selesai.
 
Video frenetomi/insisi tongue tie bisa dilihat di sini:
 Sumber artikel:
http://kultwit.aimi-asi.org/2011/04/tounge-tied/
http://www.healthcanal.com/pregnancy-childbirth/23126-Monroe-Carell-Childrens-Hospital-Vanderbilt-researchers-find-breastfeeding-problems-can-linked-tied-tongue.html
http://www.kemangmedicalcare.com/kmc-tips/tips-anak/675-tounge-tie-lidah-p
""

Tidak ada komentar:

Posting Komentar