Sabtu, 28 September 2013

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) Seputar Memerah ASI

By Aimi

KEBUTUHAN ASI HARIAN:

Berapa ml ASI diperlukan bayi setiap hari:
JAWAB: setiap ibu bekerja pasti pernah mempertanyakan pertanyaan di atas. Ciri khas utama pemberian ASI pada bayi adalah ON DEMAND. Sesuai permintaanbayi. Setiap bayi berbeda, satu bayi di setiap waktu juga berbeda. Tidak seperti susu formula, tidak perlu baca kalengnya untuk liat petunjuk pengenceran, dosis pemberian dst, supaya tidak diare, obesitas atau kurang gizi. Oleh karena ASI itu diciptakan kualitas dan kuantitasnya sesuai kebutuhan bayi, seorang ibu tidak usah mikir lg berapa kali sehari, berapa banyak, dan berapa lama anaknya perlu menyusu atau minum ASI. Yang paling tahu adalah si bayi. Patokan atau rumus takaran sebetulnya tidak ada. Kalaupun ada yang pernah memuat di beberapa sumber, tidak direkomendasikan utk digunakan karena bisa membingungkan kalau-kalau ternyata tidak sesuai dengan pola minum bayi kita. Ada hasil penelitian tentang angka rata2 konsumsi ASI bayi ASIX, yaitu sekitar 750 ml per hari atau variasinya antara 570-900 ml per hari yang mana tiap bayi juga berbeda angkanya. Tapi lagi-lagi ini angka umum secara internasional. Mengutip dr. Utami Roesli pakar ASI Indonesia, khususnya bayi yang ibunya bekerja, umumnya tidak seberapa banyak minum di siang hari tapi mengejar kebutuhan ASInya di malam hari saat bersama ibunya. Bayi tidak akan membiarkan dirinya kekurangan ASI. Yang penting berikan ASI sesuai permintaan bayi. Yang juga penting pastikan kecukupan harian ASI lewat BAK dan pantau perkembangan BB-TB dan lingkar kepala serta perkembangan lainnya setiap bulan. Jika hendak menyiapkan stok ketika ditinggal bekerja, bisa dites sebelum bekerja, berapa ml yg diminum bayi saat siang saat tidak bersama ibu. Itupun dari hari ke hari bisa berbeda. tergantung cuaca misalnya atau apakah dia sedang growth spurts atau tidak. Pastikan stok ASIP cukup sebelum ditinggal bekerja. 
 
HASIL PERAHAN MENURUN

Kenapa hasil perahan saya  sedikit atau tiba-tiba berkurang?
JAWAB:
 Ada beberapa hal yang harus dipahami tentang memerah:
 1. Hasil perahan tidak selalu mencerminkan produksi ASI yang sesungguhnya. Bisa jadi produksi ASI tetap berlimpah tetapi hasil perahan ternyata sedikit
 2. Yang mempengaruhi hasil perahan adalah frekuensi memerah. Jika kita tidak rajin memerah jangan berharap hasil perahan langsung bisa banyak walaupun produksi ASI kita banyak sekalipun. Jadwal memerah yang teratur sangat menentukan konsistensi hasil perahan. Di saat ibu sedang tidak bersama bayi, frekuensi memerah yang ideal adalah sama dengan frekuensi bayi menyusu langsung. Untuk ibu bekerja, lakukan memerah saat weekend atau libur. Jika sedang di rumah, usahakan untuk memerah saat malam hari atau pagi hari. Saat malam hari produksi ASI sedang optimal. Sementara saat pagi hari setelah bangun tidur biasanya hasil perahan bisa banyak karena setelah beristirahat, tubuh ibu terasa segar.
3. Jangan lupa bahwa stress dan kelelahan juga bisa mempengaruhi hasil perahan. Usahakan saat memerah ibu dalam kondisi yang tenang dan rileks.
4. Ketidakmunculan LDR (Let Down Reflex) saat memerah juga bisa mempengaruhi hasil perahan. Silakan baca dokumen tentang LDR untuk mengetahui tips tips mendapatkan LDR saat memerah
5. Penggunaan dot seringkali menyebabkan menurunnya produksi ASI, termasuk menurunnya hasil perahan. Pastikan pemberian ASIP tidak menggunakan dot karena salah satu resiko bingung puting adalah membuat bayi tidak lagi menghisap secara benar pada payudara dan membuat ASI tidak keluar secara optimal. Jika ASI tidak keluar secara optimal, pengosongan payduara tidak optimal dan akan membuat produksi ASI perlahan-lahan juga menurun.
 
PERAHAN SEDIKIT

Saya baru saja mulai memerah, kenapa hasil perahan saya sedikit sekali ya?
JAWAB:  memerah tidak bisa langsung menghasilkan volume yang banyak. Volume petahan yang banyak dihasilkan setelah seorang ibu rajin memerah dengan frekeunsi yang rutin setiap hari. Jika masa cuti belum berakhir, bisa memerah bersamaan dengan menyusui. Boleh memerah dari payudara yang sama setelah menyusui langsung. Atau bisa memerah payudara kiri saat sedang menyusui payudara kanan (atau sebaiknya). Semakin rutin memerah, hasil yang diperoleh juga semakin banyak. Setelah kembali kerja, frekuensi memerah yang ideal adalah sesering bayi menyusu langsung. Untuk menjaga produksi, jangan lupa memerah saat malam hari pada saat produksi ASI sedang optimal dan tetap memerah saat libur atau akhir pekan.""

Diambil dari Kumpulan File AIMI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar