Senin, 30 September 2013

Memahami Growth Spurts (Percepatan Pertumbuhan) pada Bayi

By Aleea Rose Mafaza and Aimi

 “Anak saya baru berumur 15hari dan hampir setiap 1jam sekali minta ASI, siap itu tidur,sekalinya bangun minta ASI lagi. Terkadang saya takut,ini baik/tidak untuk  bayi. Apa memang begitu ya, bun?”

Bunda.. 3hari ini anak saya (1bulan) mimi nya bisa sampe 1jam 1x , namun tidak mau di tidurkan, pengen nya sambil digendong, walaupun udah tidur agak lamaan saya kira dah nyenyak waktu saya tidurkan tiba2 bangun dan nangis minta di gendong baru berhenti nangisnya, kenapa ya?

“Bunda..babyku 5m2w,hari ini banyak nyusu dan tidur, apakah ini growth spurt? “

Masih banyak pertanyaan serupa yang seringkalimembuat para ibu merasa cemas dan risau, merasa ASI tidak cukup, sampai kemudian merasa memerlukan tambahan susu formula karena bayi terus menangis dan ingin menyusu pada ibu. Tentunya hal ini dapat menghambat keberhasilan ASI ekslusif – bayi hanya minum ASI saja selama 6 bulan penuh tanpa tambahan makanan/minuman lainnya. Padahal, adalah situasi yang wajar, pada usia tertentu bayi mengalami percepatan pertumbuhan (growth spurt) atau disingkat GS.

Bayi mengalami percepatan pertumbuhan pada usia 7-10 hari, 2-3 minggu, 4-6 minggu, 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan atau lebih, atau bisa juga di waktu-waktu yang lainnya. Percepatan pertumbuhan pun terjadi pada tahapan usia anak sampai remaja. Ingatkah kita pernah mengalami saat-saat dimana kita ingin makan terus pada usia menjelang remaja? Itu pun merupakan bagian dari fase percepatan pertumbuhan.

Saat mengalami percepatan pertumbuhan, bayi menyusu lebih sering dan lebih lama dari biasanya, misalnya bayi minta menyusu setiap 1 jam dan tidak mau dilepaskan dari payudara ibu. Tidak jarang juga bayi akan menjadi sangat rewel meski telah disusui. Pola tidur bayi yang sedang mengalami percepatanpertumbuhan GS dapat berubah, bisa jadi semalaman dia tidak mau tidur karena ingin menyusu, sedangkan pada siang hari, dia menjadi tidur sangat lama. Ini semua terjadi karena bayi sedang memaksimalkan proses tumbuh kembangnya.

Berikut tips yang bisa ibu lakukan ketika bayi sedang mengalami fase percepatan pertumbuhan:
1.      Percayalah bahwa ASI anda cukup dan pasti cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi , meskipun bayi saat ini sedang mengalami fase percepatanpertumbuhan. Singkirkan pikiran negative: ASI anda tidak cukup, berkurang, hanya sedikit, sehingga bayi menjadi rewel atau menangis terus walaupun telah disusui.
2.      Ingatlah prinsip produksi ASI: Semakin sering disusukan/dikeluarkan, semakin banyak produksinya. Pada fase percepatan pertumbuhan, bayi sedang membantu ibu untuk mempersiapakn sejumlah ASI yang diperlukan untuk usianya, karena itu bayi ‘memancing’ payudara ibu untuk terus berproduksi. Ayo, berfikirlah secara positif!
3.      Susuilah bayi kapanpun dan semau bayi. Biarkan bayi anda menyusu sebanyak dan selama yang diinginkannya. Dengan terus menerus menyusui bayi maka payudara anda akan terstimulasi untuk menghaslkan (memproduksi) ASI yang lebih banyak lagi.
4.     Tetaplah menjaga asupan makanan dengan gizi seimbang, dan perbanyak asupan cairan untuk membantu menjaga produksi ASI dan stamina ibu menyusui.

Disusun oleh: Maria Limyati-Wijayanto

Sumber :
http://breastfeeding.about.com/od/breastfeedingbystage/a/Breastfeeding-And-Infant-Growth.htm

http://jatim.aimi-asi.org/berkenalan-dengan-growth-spurts/
""

Minggu, 29 September 2013

Stimulasi dini pada anak Part.1

By Dr. M. Muchlis. SpA
Klinik Anak Rumkit Lanud Abdulrachman Saleh Malang

Bapak Ariel dan ibu Lia adalah sebuah contoh keluarga muda yang baru mempunyai seorang anak laki-laki yang berusia 3 tahun bernama Rio. Sang suami bekerja sampai sore, istri membaktikan dirinya sebagai ibu rumah tangga untuk membesarkan anak terkasihnya. Sebagai orang tua keduanya meyakini bahwa urusan anak adalah tanggung jawab bersama. Pak Ariel tidak melulu hanya pencari nafkah, tapi selepas kerja atau sewaktu libur selalu menyempatkan berinteraksi dengan anak. Sebagai ayah, ia mau meluangkan waktu menjadi teman bermain bagi Rio, sang anak.
Ketika si kecil baru lahir baik pak Ariel dan bu Lia sering mengajak ngobrol bayinya yang masih merah. Ketika disusui oleh ibunya atau ketika ditimang ayahnya, suara ke dua orang tuanya yang merdu sering membuat Rio kecil sampai tertidur. Ketika Rio bisa merangkak dan menjangkau apa saja, pak Ariel dengan sigap menyimpan koleksi keramiknya di gudang, lingkungan rumah dibikin seaman dan senyaman mungkin untuk anaknya bereksplorasi. Ketika usia bertambah, koleksi mainan Rio makin bertambah tapi pak Ariel dan bu Lia selalu memberikanalat permainan edukatif sebagaimana yang dianjurkanpakar perkembangan anak. Terakhir pak Ariel membelikan buku bacaan buat Rio tapi isinya lebih banyak gambar yang berwarna warni karena Rio sangat senang didongengkan oleh kedua orang tuanya. Ketika sekarang Rio sudah usia 3 tahun, sewaktu ia mandi dibiarkan untuk menciduk airnya sendiri, ketika makan ia dipersilahkan menyuapi sendiri walaupun nasinya jadi berantakan kemana-mana. Kalau Rio mau pipis selalu diingatkan untuk bilang pada orang rumah dan diantarkan ke toilet. Saat bersama nonton tivi, selalu yang ditonton adalah tayangan yang pantas, begitu pula ketika minta diputarkan vcd atau dvd. Berhubung dia sudah senang mencoret-coret, disediakan banyak kertas gambar dan crayon untuk menyalurkan ‘hobby’nyaitu.
Waktu libur adalah waktu yang menyenangkan bagi Rio, karena orang tuanya acapkali membawanya jalan-jalan dari mulai ke kolam renang, tempat rekreasi, pasar atau mall, kebun binatang, taman safari, bahkan pernah dirinya diajak orang tuanya ke museum dan pameran lukisan di sebuah galeri. Sekali waktu pernah juga Rio diajak melihat pentas seni, dia senangnya nonton band apalagi kalau ada penyanyi cilik idolanya.
Dalam hal yang lain, Rio sering diajak ikut sholat berjamaah bersama kedua orang tua dan pengasuhnya di rumah. Walau sering jalan kesana kemari sewaktu sholat atau kadang-kadang malah tiduran di sajadah, orang tuanya membiarkannya karena yang penting bagi Rio adalah pengenalanibadah kepada Tuhan.
Untuk mengenalkan kebaikan kepada sesama, orang tua Rio pernah merayakan ulang tahun Rio bersama dengan para anak yatim di sebuah panti asuhan. Di tempat tersebut Rio dengan suka cita membagikanmakanan dan kue serta hadiah ulang tahun kepada mereka yang tak berpunya.
Begitulah sekelumit cerita tentang pak Ariel dan bu Lia dalam membesarkan anaknya. Keduanya faham benar selain anak memerlukan gizi yang baik, imunisasi yang selengkap mungkin, sang anak butuh stimulasi sedini mungkin dan tauladan sedini mungkin.

Cerita tadi adalah sebuah ilustrasi untuk menggambarkan sebuah keluarga yang sedang berproses menjadi orang tua yang baik dan bertanggung jawab terhadap anaknya. Membicarakan masalah anak selalu menekankan pada dua aspek yaitu aspek pertumbuhan dan aspek perkembangan. Pertumbuhan yang optimal akan mendukung perkembangan anak yang optimal pula. Adalah kewajiban orang tua untuk memfasilitasi tumbuh kembang anaknya secara optimal. Sementara itu adalah hak seorang anak untuk mendapat kesempatan tumbuh kembang secara layak. Karena itu para orang tua diharapkanmengetahui persis kebutuhan anak sejak masih dalam kandungan dan memenuhinya dengan penuh tanggung jawab.

Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan anak?
Pertumbuhan anak terkait dengan peningkatan ukuran tubuh sesuai dengan umurnya. Pengukuranyang sering dipakai sebagai indikator adalah : panjang/ tinggi badan, berat badan dan ukuran lingkar kepala. Banyak faktor yang menentukan pertumbuhan seorang anak baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal antara lain : genetik/bawaan (ayah, ibu, nenek, kakek) dan proses selama kehamilan. Sementara itu faktor eksternal antara lain : penyakit, nutrisi (gizi), polusi dan aktivitas fisik.
Pertumbuhan anak mengikuti fase sesuai kronologisumur, ada fase dimana anak bertumbuh dengan cepat kemudian melambat dan kembali tumbuh cepat ketika seorang anak menjelang remaja. Kurva pertumbuhan anak di KMS secara sederhana dan praktis bisa dipakai, tapi pengukuran yang lebih detail biasa dipakai kurva CDC-NCHS yang diakui secara internasional. Ploting pada kurva tesebut dapat dipakai sebagai petunjuk untuk menilai status pertumbuhan anak.
Pengukuran lingkar kepala anak sampai 1 tahun pertama penting karena berhubungan dengan perkembangan volume otak atau penyakit yang berhubungan dengan otak. Hasil pengukuran lingkar kepala dapat berupa normosefali (ukuran rata-rata normal), makrosefali (lebih besar dari rata-rata ukuran normal) dan mikrosefali (lebih kecil dari ukuran rata-rata normal). Pada anak yang mikrosefali sering berkaitan dengan keterlambatan perkembangan dan keterbelakangan mental. Dengan mengetahui secara dini hal tersebut orang tua diharapkan dapat memberikan perlakuan atau stimulasi sesuai keadaan sang anak.

Lalu apa pula yang dimaksud dengan perkembangan anak ?
Perkembangan seorang anak terkait dengan peningkatan fungsi individu dari berbagai aspek antara lain: sensorik, motorik, kognitif, komunikasi(berbahasa), emosi-sosial, kemandirian, kreativitas, kerjasama/kepemimpinan, etika, budi-pekerti dan moral spiritual. Faktor penentu perkembangan anak dapat berupa faktor internal yaitu faktor genetik dan proses sejak kehamilannya, sementara faktor eksternal antara lain: gizi, penyakit, kualitas pengasuhan/keluarga maupun lingkungan. Kesemua faktor tersebut berperan positif selama kebutuhan dasar perkembangan anak tercukupi.

Apakah kebutuhan dasar untuk proses perkembangan anak ?
Setidaknya ada 3 kebutuhan dasar untuk mengembangkan kecerdasan, kemandirian dan kreativitas pada anak:
  * Kebutuhan fisis-biologis (asuh)
  * Kebutuhan kasih sayang (asih)
  * Kebutuhan stimulasi (asah)

Apa saja kebutuhan fisis-biologis seorang anak ?
Pemberian nutrisi/gizi seimbang, imunisasi dasar yang lengkap, kebersihan badan maupun lingkungan, pengobatan dini, kesempatan berolah raga, bermain/berekreasi dan sebagainya adalah upaya pemenuhan kebutuhan fisis biologis bagi anak. Pemenuhan kebutuhan fisis bilogis pada anak mempengaruhi kualitas perkembangan anak. Anak dengan gizi buruk sulit untuk menerima stimulasi yang diberikan. Anak yang mempunyai gejala sisa atau sequele dari penyakit radang otak yang pernah dideritanya membuat anak terbelakang/terlambat perkembangannya. Anak yang menderita polio dan lumpuh membuat si anak menjadi terbatas kemampuannya untuk berlatih olah raga dan menari.

Bagaimana memenuhi kebutuhan kasih sayang-emosipada anak ?
Pemenuhan kebutuhan kasih sayang dapat dilakukan oleh orang tua dengan antara lain: menciptakan rasa aman/ nyaman/ dilindungi, diperhatikan (minat, keinginan dan pendapat), diberi contoh (bukan dipaksa), dibantu, didorong, dihargai, penuh kegembiraan, dan mengkoreksi bila anak berbuat salah, tapi bukan ancaman atau hukuman. Kondisi seperti ini dapat terpenuhi oleh orang tua yang menjalani pola asuh yang demokratik. Hasil pengasuhan seperti ini diharapkan akan meningkatkan kecerdasan emosional, kemandirian, kreativitas dan kerjasama/kepemimpinan.

Bagaimana penjelasan tentang pentingnya stimulasi pada anak ?
Stimulasi akan merangsang hubungan antara sel otak (sinaps) dimana diketahui milyaran sel otak telah dibentuk sejak janin dalam kandungan (usia kehamilan ibu 6 bulan) tapi belum ada hubungan antara sel otak satu dengan yang lainnya. Dengan dilakukan rangsangan/stimulasi sejak dini, maka terbentuk hubungan diantara sel otak tersebut (sinaps). Makin sering dirangsang makin kuat hubungan tersebut. Makin banyak variasi, hubungan makin kompleks yang merangsang sel otak kiri maupun kanan dan pada akhirnya menghasilkan kecerdasan majemuk, kecerdasan yang lebih luas dan tinggi.

Room For Children

Batuk Pada Anak

dr. Hermansyah Irwan, Sp. A
 
 
Haruskah ke dokter bila balita batuk?
 
Kunjungi dokter bila anak batuk lebih dari seminggu. Juga periksakan ke dokter bila anak anda:
1. berusia kurang dari 3 bulan
2. bernapas lebih cepat dari biasanya atau terlihat sulit bernapas
3. mengi
4. batuk berdarah
5. demam tinggi
6. menderita penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan paru
 
Bolehkah Saya Memberikan Anak Saya Obat Batuk?
 
Kini banyak ahli yang cenderung berpendapat bahwa obat batuk dan flu yang diperoleh tanpa resep (nonprescription medicines) tidak efektif atau bahkan potensial berbahaya untuk anak di bawah usia 6 tahun sehingga obat-obat ini banyak ditinjau ulang.
 
Banyak dokter tidak menganjurkan penggunaanobat-obat bebas untuk anak kecil (balita). The American Academy of Pediatrics memperingatkan para orang tua untuk tidak menggunakan produk-produk ini untuk anak di bawah usia 3 tahun tanpa resep dokter. Pada bulan Agustus 2007 Food and Drug Administration (FDA) Amerika mengeluarkan peringatan bahwa anak di bawah usia 2 tahun tidak diberikan obat-obat flu kecuali dokter menyarankannya.
 
Bahkan apabila anda berpikir anak anda hanya menderita flu biasa, tanyakan pada dokter sebelum memberikan anak anda obat bebas berupa obat anti batuk (cough suppressant, expectorant), atau antihistamin
 
Apabila anda toh akan memberikan juga anak anda obat batuk over-the-counter, yakinkan diri anda sudah sesuai usia anak, ukurlah dosis secara tepat dan hati-hati sesuai petunjuk.
 
Apa Penyebab Batuk Anak Saya?
 
Banyak penyebab batuk, berikut ini adalah penyebab yang paling sering:
 
Common cold
Apabila anak anda menderita flu, disertai hidung meler atau tersumbat, bersin, batuk, mata berair, nafsu makan menurun, atau demam ringan.
 
Respiratory syncytial virus
Respiratory syncytial virus (RSV) sering menyerang bayi dan anak kecil, tetapi dapat terjadi pada semua usia. Gejala mirip flu, dengan batuk yang semakin berat dan kesulitan bernapas.
 
RSV kadang ringan, tapi dapat menjadi berat seperti bronkiolitis (peradangan pada saluran napas kecil) dan pnemonia (peradangan paru)-khususnya pada bayi di baway usia 1 tahun.
 
Alergi, asma, dan iritan
Anak yang alergi terhadap sesuatu seperti tungau debu rumah sering menderita flu yang tidak sembuh-sembuh. Alergi dapat juga menyebabkan hidung tersumbat atau meler (dengan lendir/mucus yang bening). Lendir mengalir ke bawah di bagian belakang sinus ke tenggorokan (disebut 'postnasal drip''), menyebabkan batuk.
 
Anak asma cenderung banyak batuk, khususnya pada malam hari. Bila menderita asma, anak anda dapat mengalami kesulitan bernapas dan mengeluarkan mengi (wheezing'). Biasanya anak anda menderita alergi atau keluarga mempunyai riwayat alergi atau asma. Indikator lain bahwa penyebab batuknya adalah asma adalah ketika anak anda batuk setelah berlari-larian. Ini suatu kondisi yang disebut 'exercise-induced asthma'.
Kemungkinan lain adalah iritan seperti asap rokok atau polusi-bukan alergen-yang menyebabkan anak anda batuk. Tentu saja pada kasus ini harus diidentifikasi dan dihilangkan penyebabnya.
 
Pneumonia
Banyak kasus pnemonia, yang merupakan infeksi paru, berawal dari flu biasa. Apabila anak anda menderita flu yang tampaknya semakin berat, dengan batuk yang menetap, kesulitan bernapas, demam, menggigil, segeralah ke dokter.
 
Sinusitis
Bila anak anda batuk dan pilek lebih dari 10 hari dan tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan - dan dokter tidak mendiagnosis pnemonia - maka kemungkinan anak anda menderita sinusitis. Infeksi rongga sinus oleh bakteri ini menyebabkan batuk berkepanjangan karena lendir/mucus terus menerus mengalir ke bawah di belakang tenggorokan, merangsang refleks batuk. Bila dokter mendiagnosis anak anda menderita sinusitis, maka dokter akan meresepkan antibiotika. Ketika sinus bersih lagi, seharusnya batuk berhenti. Banyak dokter, tidak yakin anak kecil dapat menderita infeksi sinus karena rongga sinus belum sempurna dan lebih memilih pendekatan menunggu daripada meresepkan obat.

Taken From: File Room For Children

Apa yang Harus Dilakukan Bila Anak Demam?

By :

dr. Fransiska Sri Susanti, Sp.A.
RS PMI Bogor

Demam adalah reaksi tubuh kita terhadap sesuatu yang mengganggu tubuh kita, misalnya adanya infeksi kuman, benturan terhadap jaringan, dll. Demam berfungsi untuk mengatasi gangguan tadi, dan diharapkan gangguan tadi akan hilang. Jadi, demam sebetulnya bukanlah musuh kita, melainkan teman kita.

Walaupun begitu, banyak orang tua khawatir melihat anaknya demam. Mengapa? Karena umumnya orang tua khawatir terjadi sesuatu yang membahayakan anaknya. Hal ini amat sangat dapat dimengerti. Anak yang demam seringkali rewel, menangis terus menerus, tidak mau makan, tidak mau minum, bahkan sebagian kecil ada yang kejang karena demam. Jadi, bagaimana sikap kita sebaiknya bila anak demam?

1. Pastikan betulkah demam?
Ukur suhu badan anak dengan termometer yang baik. Lakukan dengan benar supaya didapat hasil pengukuran yang benar. Jangan mengukur suhu dengan sekedar menempelkan telapak tangan karena sensasi suhu yang didapat sangat dipengaruhi suhu lingkungan dan suhu tangan Anda sendiri. Pengukuran ini juga diperlukan untuk menentukankapan anak diberi obat penurun panas, dan juga sebagai data kepada dokter saat berobat. Pola suhu berhubungan dengan jenis penyakitnya, sehingga memudahkan dokter memperkirakan diagnosis pada anak.

2. Perbanyak minum.
Anak yang demam akan membutuhkan lebih banyak cairan karena banyak cairan yang keluar lewat keringatnya. Cairan ini dapat berupa air putih, asi, susu, teh manis, jus buah, kuah sayur, bahkan bila perlu cairan infus bila anak tidak bisa minum.

3. Turunkan suhu permukaan tubuh
Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengompres. Bagaimana cara mengompres yang benar? Tujuan mengompres adalah membuka pembuluh darah tepi, sehingga makin banyak darah bisa mengalir dan membawa panas badan dari dalam badan dan dibuang melalui permukaan kulit. Untuk membuka pembuluh darah tepi yang benar adalah dengan mengompres memakai air hangat kuku atau air suhu ruangan, bukan air dingin atau air es. Air dingin atau air es menyebabkan pembuluh darah tepi menutup sehingga justru tidak dapat membuang panas. Juga tidak diperbolehkan mengompres dengan alkohol karena alkohol hanya menimbulkan sensasi dingin tetapi tidak banyak membantu menurunkansuhu, dan adanya kekhawatiran terhirupnya uap alkohol atau terserapnya alkohol melalui kulit, menyebabkan keracunan alkohol.
TEmpat yang tepat untuk mengompres adalah pembuluh darah besar, yaitu di kiri kanan leher, ketiak, dan lipat paha. Kesulitannya adalah sebagian besar anak tidak suka bila hal ini dilakukan. Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan menyeka seluruh badannya. Mengompres hanya dahinya tidak membantu banyak. Bila perlu dapat juga anak duduk berendam di air hangat sambil dibasuh seluruh tubuhnya.
Untuk menurunkan suhu permukaan tubuh juga tidak diperbolehkan memakai pakaian tebal, selimut tebal, dsb. Panas tubuh tidak akan bisa keluar. Sebagian anak sering tampak menggigil bila demam, atau tangan dan kakinya dingin. Ini menandakansuhu badan masih akan naik. Dalam hal seperti ini boleh dipakaikan selimut dan sarung tangan serta kaos kaki, tetapi setelah menggigilnya hilang segera lepaskan semua tadi, dan mulailah mengompres.

4. Obat penurun panas.
Haruskah anak minum obat panas bila demam? TIDAK HARUS. Mengapa? Karena kita tahu bahwa panas adalah sahabat kita. Panas hanya perlu dihilangkan bila panas itu mengganggu. Jadi bila anak tidak rewel, tidak pernah kejang, dsb, tidak harus memberikanobat penurun panas. Fungsi obat penurun panas di sini lebih banyak sebagai penghilang nyeri, untuk membuat anak lebih nyaman. Umumnya obat penurun panas hanya menurunkan suhu sekitar 1-1,5 derajat celcius, sehingga kesannya panas tidak hilang. Umumnya obat penurun panas diberikan bila suhu badan mencapai 38-38,5 derajat celcius.
Obat yang bisa dipakai pada anak adalah parasetamol dan ibuprofen. Kedua obat ini mempunyai efektifitas dan tingkat keamanan yang kurang lebih sama, tetapi ibuprofen lebih berisiko bila diberikan pada kondisi di mana anak sedang terganggu sistem pembekuan darahnya, misalnya pada demam berdarah.
Parasetamol diberikan dengan dosis 10-15 mg/kg/kali. Dapat diulang minimal 4 jam, dan maksimal diberikan 5x sehari.
Ibuprofen diberikan dengan dosis 5 mg/kg/kali bila suhu 38 derajat celcius, dan 10 mg/kg/kali bila suhu badan 39 derajat celcius. Dapat diulang minimal 6 jam, dan maksimal diberikan 4 x sehari.

5. Cari penyebab panas
Mencari penyebab panas perlu dilakukan agar panas tidak terjadi berlarut2. Umumnya bila anak dalam kondisi baik setelah 72 jam panas perlu dicari penyebab panasnya. Bawalah anak ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan menyeluruh, bahkan seringkalidiperlukan pemeriksaan laboratorium. Bila anak dalam kondisi lemah sekali, tidak mau makan dan minum sama sekali, kencingnya sedikit, apalagi disertai penurunan kesadaran, tidak boleh menunggu 72 jam, segeralah bawa anak Anda ke dokter.

Mudah-mudahan tulisan ini dapat membantu para orang tua dalam bertindak saat anak panas, supaya tidak terjadi kepanikan yang tidak perlu, atau sebaliknya terlalu meremehkan panas, sehingga anak jatuh dalam kondisi berat. Terima kasih.

Diambil dari File Room For Children

Sabtu, 28 September 2013

Menyusui Saat Hamil (Nursing While Pregnant) dan Tandem Nursing

By Aimi and Wulan Rahman

Kadangkala seorang ibu dihadapkan pada kenyataan bahwa dirinya hamil lagi ketika masih dalam fase menyusui. Menurut mitos yang berkembang, banyak yang menyatakan bahwa menyusui saat hamil (Nursing While Pregnant) atau menyusui bersama kakak dengan adik (Tandem Nursing) dianggap sesuatu yang tidak wajar bahkan tidak boleh dilakukan. Ada mitos yang mengatakan, ASI-nya bisa membuat si kakak menjadi idiot karena ASI-nya bisa meracuni si kakak . Atau ada yang berpendapat bahwa ASI-nya akan basi sehingga tidak bisa diminum oleh si adiknantinya jika si ibu tetap menyusui si kakak. Faktanya, Nursing While Pregnant dan Tandem Nursing adalah hal yang sangat mungkin dilakukan bahkan dianjurkan karena berbagai sebab:
 a. Untuk menjamin kebutuhan ASI bagi si kakak dan si adik
 b. Untuk mengajarkan makna berbagi pada si kakak, yang seringkali efektif untuk mencegah kecemburuan akibat lahirnya si adik
  c. Membuat proses transisi lahirnya si adik menjadi lebih lancar dan mudah bagi si kakak karena dengan tetap menyusui si kakak, dia merasa yakin bahwa kasih sayang ibunya tidak berubah

NURSING WHILE PREGNANT
 
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi ketika seorang ibu ingin tetap menyusui selama hamil, antara lain:
  1. Tidak pernah mengalami keguguran
  2. Tidak pernah mengalami pendarahan selama masa kehamilan terdahulu, apalagi yang memerlukan bed-rest
  3. Tidak pernah mengalami kelahiran premature
  4. Kondisi janin dinyatakan dalam keadaan sehat oleh dokter atau bidan
  5. Berkonsultasi dengan dokter dan bidan pro-ASI apabila si ibu ingin tetap menyusui selama hamil
  6. Apabila mengalami kontraksi yang intens ketika menyusui, terutama jika itu terjadi saat trimester pertama, dianjurkan untuk segera berhenti menyusui dan segera menghubungi bidan atau dokter.
  7. Perhatikan baik-baik asupan harian ibu. Menyusui saat hamil sering kali menguras kondisi fisik ibu hamil, sehingga penting agar ibu hamil yang tetap menyusui selalu mengkonsumsi makanan bergizi, minum air putih yang banyak, dan cukup istirahat.
  8. Jika si kakak sudah memasuki masa MPASI, maksimalkan peran MPASI-nya. Berikan makanan yang bergizi dan bervariasi, perbanyak asupan cairan berupa air putih dan jus buah segar. Jika si kecil sudah di atas 1 tahun, jika dia mau, bisa mulai diperkenalkan susu UHT. Gunanya terutama untuk mengantisipasi jika aliran ASI berkurang saat kehamilan ibu memasuki usia trimester kedua.
 
Selain itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan mungkin terjadi pada ibu yang menyusui ketika hamil:
  a. Ketika memasuki kehamilan trimester kedua, ada kemungkinan terjadi penurunan produksi ASI. Hal ini wajar karena ASI matang dalam payudara bertahap berubah menjadi kolostrum. Silakan tetap menyusui jika si kakak masih mau. Karena ada kalanya perubahan ini membuat si kakak tidak mau lagi menyusu.
  b. Banyak mitos yang menyebutkan bahwa kalau tetap menyusui si kakak, maka si adik tidak akan mendapatkan kolostrum karena sudah dihabiskan oleh si kakak. Jangan khawatir, si adik akan tetap medapatkan kolostrum yang nanti diperlukannya setelah dia lahir. ASI yang keluar saat hamil komposisinya berbeda dengan kolostrum. Kolostrum yang sebenarnya akan keluar segera setelah si adik lahir. Pastikan bahwa ibu dan si adik menjalani proses IMD (Inisasi Menyusu Dini) yang benar untuk menunjang sukses menyusui.
 
TANDEM NURSING
 
Terkait tandem nursing, keuntungannya, si kakak dapat menerima asupan ASI hingga genap dua tahun atau lebih, dan si kakak turut mendapatkan manfaat ASI. Tandem nursing turut membantu mengurangirasa iri kakak terhadap adiknya. Selain itu, si kakak dapat membantu memecahkan masalah menyusui seperti engorgement (payudara penuh) yang terjadi di awal menyusui, atau penyumbatan saluran ASI. Dan juga kedekatan batin yang timbul dari pemberian ASI.
 
Beberapa tips dalam tandem nursing:
  a. Jika harus menyusui dalam waktu yang bersamaan, posisikan si bayi terlebih dahulu dengan posisi dan pelekatan yang baik, baru kemudian ajak si kakak untuk bergabung tanpa mengganggu si adik.
  b. Saat menyusu bersama-sama seperti ini, jangan lupa manfaatkan momen untuk mengkomunikasikan kepada si kakak tentang aspek-aspek berbagi dan saling menyayangi
  c. Karena menyusui lebih dari satu bayi, ibu akan merasa lebih cepat haus dan lapar. Sehingga penting bagi ibu untuk memastikan asupan makanan dan cairan yang cukup bagi dirinya. Jangan abaikan rasa lapar dan haus. Lebih baik makan dalam jumlah sedikit tetapi sering. Konsultasikan ke dokter bila badan ibu merasa tidak sehat atau stamina menurun drastis.

Sumber dan berbagai pengalaman menyusui saat hamil dan tandem nursing:
http://jatim.aimi-asi.org/2011/04/menyusui-aman-saat-hamil/

http://aimi-asi.org/tandem-nursing/

http://kultwit.aimi-asi.org/2011/02/nursing-while-pregnant/

http://kultwit.aimi-asi.org/2011/04/menyusu-tandem/
""

Seputar Posisi dan Pelekatan Menyusui

By Aimi and 3 others

Apakah itu posisi dan pelekatan menyusui?
 
Posisi adalah cara ibu mendekap bayi saat sedang menyusui. Pelekatan adalah letak mulut bayi pada payudara ibu ketika sedang menyusu. Mengapa penting? Posisi dan pelekatan yang kurang tepat dapat menyebabkan kesakitan pada ibu (payudara bengkak, puting lecet dan luka) serta bayi tidak dapat minum ASI secara optimal ketika sedang menyusu, sehingga mengganggu tumbuh kembangnya.
 
Posisi menyusuinya sebetulnya bisa bermacam-macam, tergantung kenyamanan ibu dan bayi. Tetapi ada elemen-elemen dasar penting yang harus dipastikan untuk mendapatkan posisi yang benar apapun macam posisi menyusui yang digunakan:
 
  * Kepala dan badan bayi dalam satu garis lurus, Jadi biasanya kalau menyusui sambil duduk, bisa letakkan seluruh tubuh bayi di atas bantal agar posisinya tidak terlalu rendah.
  * Badan bayi didekap dekat dengan badan ibu hingga menempel. Kalau menggunakan posisi tidur miring, berarti indikatornya di perut dimana perut bayi menempel di perut ibu
  * Tangan ibu harus menopang seluruh badan bayi, bukan hanya kepala dan bahu
  * Bawa bayi menghadap ke payudara, dengan hidung bayi berhadapan dengan puting.
Posisi yang biasa digunakan untuk menyusui bermacam-macam, antara lain:
  * Posisi mendekap atau cradle hold, yaitu menyusui dari payudara kiri dan bayi ditopang dengan lengan kiri.
  * Posisi menyilang atau cross cradle, yaitu menyusui dari payudara kiri dan bayi ditopang dengan lengan kanan.
  * Posisi dari samping atau football hold, yaitu menyusui dari payudara kiri dan tubuh bayi disebelah badan ibu serta ditopang dibawah lengan kiri.
  * Posisi tiduran menyamping atau lying down, muka bayi menghadap payudara dan perut bayi menempel pada perut ibu.
 

Setelah mendapatkan posisi yang benar, tahap berikutnya adalah memastikan pelekatan yang benar juga:
 
  *
Mulut terbuka lebar. Jangan buru-buru memasukkan payudara ke mulut bayi jika mulutnya belum terbuka lebar.Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar dengan lidah di bawah. ibu dapat mengajari bayi membuka mulut lebar dengan cara:
a. arahkan bayi menuju payudara, sentuhlah bibir atas bayi pada puting pelan-pelan mundurkan mulut bayi
b. Sentuhkan kembali bibir atas bayi pada puting, mundurkan kembali mulut bayi
c. Ulangi hingga bayi membuka mulut lebar-lebar dan lidahnya maju
Bayi akan membuka mulutnya lebar untuk mencakup puting dan lingkaran gelap di sekitar puting (areola), puting ibu sebaiknya berada pada langit-langit mulut bayi
  * Daerah gelap di sekitar puting (aerola) masuk banyak ke mulut bayi, terutama yang terletak di bagian bibir bawah bayi. Dengan kata lain, Areola yang masih nampak (setelah payudara masuk mulut), lebih banyak di bagian atas daripada bagian bawah. Jadi ketika memasukkan payudara ke dalam mulut, lakukan dari bagian bawah mulut bayi agar areola bagian bawah banyak yang masuk.
  * Bibir bawah bayi harus melengkung keluar. Jangan sampai mulut bayi berbentuk kuncup (mecucu).
  * Dagu bayi menyentuh payudara ibu

Sumber:
http://kultwit.aimi-asi.org/2011/10/pelekatan-posisi-menyusui/

http://www.kemangmedicalcare.com/kmc-tips/tips-dewasa/692-posisi-dan-pelekatan-menyusui.html

http://sentralaktasiindonesia.wordpress.com/2008/01/13/posisi-dan-pelekatan-menyusui/

http://www.idai.or.id/asi/artikel.asp?q=2009416122558
""

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) Seputar Memerah ASI

By Aimi

KEBUTUHAN ASI HARIAN:

Berapa ml ASI diperlukan bayi setiap hari:
JAWAB: setiap ibu bekerja pasti pernah mempertanyakan pertanyaan di atas. Ciri khas utama pemberian ASI pada bayi adalah ON DEMAND. Sesuai permintaanbayi. Setiap bayi berbeda, satu bayi di setiap waktu juga berbeda. Tidak seperti susu formula, tidak perlu baca kalengnya untuk liat petunjuk pengenceran, dosis pemberian dst, supaya tidak diare, obesitas atau kurang gizi. Oleh karena ASI itu diciptakan kualitas dan kuantitasnya sesuai kebutuhan bayi, seorang ibu tidak usah mikir lg berapa kali sehari, berapa banyak, dan berapa lama anaknya perlu menyusu atau minum ASI. Yang paling tahu adalah si bayi. Patokan atau rumus takaran sebetulnya tidak ada. Kalaupun ada yang pernah memuat di beberapa sumber, tidak direkomendasikan utk digunakan karena bisa membingungkan kalau-kalau ternyata tidak sesuai dengan pola minum bayi kita. Ada hasil penelitian tentang angka rata2 konsumsi ASI bayi ASIX, yaitu sekitar 750 ml per hari atau variasinya antara 570-900 ml per hari yang mana tiap bayi juga berbeda angkanya. Tapi lagi-lagi ini angka umum secara internasional. Mengutip dr. Utami Roesli pakar ASI Indonesia, khususnya bayi yang ibunya bekerja, umumnya tidak seberapa banyak minum di siang hari tapi mengejar kebutuhan ASInya di malam hari saat bersama ibunya. Bayi tidak akan membiarkan dirinya kekurangan ASI. Yang penting berikan ASI sesuai permintaan bayi. Yang juga penting pastikan kecukupan harian ASI lewat BAK dan pantau perkembangan BB-TB dan lingkar kepala serta perkembangan lainnya setiap bulan. Jika hendak menyiapkan stok ketika ditinggal bekerja, bisa dites sebelum bekerja, berapa ml yg diminum bayi saat siang saat tidak bersama ibu. Itupun dari hari ke hari bisa berbeda. tergantung cuaca misalnya atau apakah dia sedang growth spurts atau tidak. Pastikan stok ASIP cukup sebelum ditinggal bekerja. 
 
HASIL PERAHAN MENURUN

Kenapa hasil perahan saya  sedikit atau tiba-tiba berkurang?
JAWAB:
 Ada beberapa hal yang harus dipahami tentang memerah:
 1. Hasil perahan tidak selalu mencerminkan produksi ASI yang sesungguhnya. Bisa jadi produksi ASI tetap berlimpah tetapi hasil perahan ternyata sedikit
 2. Yang mempengaruhi hasil perahan adalah frekuensi memerah. Jika kita tidak rajin memerah jangan berharap hasil perahan langsung bisa banyak walaupun produksi ASI kita banyak sekalipun. Jadwal memerah yang teratur sangat menentukan konsistensi hasil perahan. Di saat ibu sedang tidak bersama bayi, frekuensi memerah yang ideal adalah sama dengan frekuensi bayi menyusu langsung. Untuk ibu bekerja, lakukan memerah saat weekend atau libur. Jika sedang di rumah, usahakan untuk memerah saat malam hari atau pagi hari. Saat malam hari produksi ASI sedang optimal. Sementara saat pagi hari setelah bangun tidur biasanya hasil perahan bisa banyak karena setelah beristirahat, tubuh ibu terasa segar.
3. Jangan lupa bahwa stress dan kelelahan juga bisa mempengaruhi hasil perahan. Usahakan saat memerah ibu dalam kondisi yang tenang dan rileks.
4. Ketidakmunculan LDR (Let Down Reflex) saat memerah juga bisa mempengaruhi hasil perahan. Silakan baca dokumen tentang LDR untuk mengetahui tips tips mendapatkan LDR saat memerah
5. Penggunaan dot seringkali menyebabkan menurunnya produksi ASI, termasuk menurunnya hasil perahan. Pastikan pemberian ASIP tidak menggunakan dot karena salah satu resiko bingung puting adalah membuat bayi tidak lagi menghisap secara benar pada payudara dan membuat ASI tidak keluar secara optimal. Jika ASI tidak keluar secara optimal, pengosongan payduara tidak optimal dan akan membuat produksi ASI perlahan-lahan juga menurun.
 
PERAHAN SEDIKIT

Saya baru saja mulai memerah, kenapa hasil perahan saya sedikit sekali ya?
JAWAB:  memerah tidak bisa langsung menghasilkan volume yang banyak. Volume petahan yang banyak dihasilkan setelah seorang ibu rajin memerah dengan frekeunsi yang rutin setiap hari. Jika masa cuti belum berakhir, bisa memerah bersamaan dengan menyusui. Boleh memerah dari payudara yang sama setelah menyusui langsung. Atau bisa memerah payudara kiri saat sedang menyusui payudara kanan (atau sebaiknya). Semakin rutin memerah, hasil yang diperoleh juga semakin banyak. Setelah kembali kerja, frekuensi memerah yang ideal adalah sesering bayi menyusu langsung. Untuk menjaga produksi, jangan lupa memerah saat malam hari pada saat produksi ASI sedang optimal dan tetap memerah saat libur atau akhir pekan.""

Diambil dari Kumpulan File AIMI

Mitos dan Fakta tentang ASI dan Menyusui Part.3

41.  MITOS : ibu hamil tidak boleh menyusui karena ASInya sudah tidak bagus atau bahkan beracun
FAKTA : ibu hamil tetap bisa menyusui dengan memperhatikan beberapa hal seperti: kondisi janin, riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya, serta kemunculan kontraksi selama kehamilan. Silakan baca dokumen tentang menyusui saat hamil (nursing while pregnant) dan tandem nursing.

42.  MITOS: Ibu menyusui tidak boleh tidur siang karena darah putih bisa naik ke kepala
FAKTA: Ibu menyusui harus cukup tidur/istirahat. Biasanya dianjurkan si ibu ikut tidur ketika bayinya tidur, terutama pada ibu yang baru melahirkan dan bayinya masih sering terbangun saat malam hari

43.  MITOS: ASI yang tidak dikeluarkan akan menjadi kanker
FAKTA: Tidak benar. Kalau ASI yang tidak dikeluarkan akan menjadi kanker, maka semua ibu menyusui yang kemudian menyapih akan kena kanker. Ketika pengeluaran ASI tidak maksimal dan banyak ASI yang tertinggal atau tidak dikeluarkan oleh bayi atau tidak diperah, maka hormon akan merangsang payudara untuk menghambat produksi ASI selanjutnya. Sehingga produksi ASI dalam payudara berkurang dan jika hal ini berlagsung berulang-ulang, maka ASI akan berhenti dihasilkan. Mekanisme ini sangat membantu untuk beberapa sebab, misalnya bayinya meninggal atau ketika ibu akan menyapih bayi menyusu.

44.  MITOS: Ibu jangan sampai ketiduran saat menyusui karena dapat menyebabkan bayinya cacingan
FAKTA: hormon prolaktin yang berperan dalam produksi ASI memang akan membuat ibu mengantuk.Silakan tidur jika mengantuk. Yang penting jika mulai mengantuk pastikan posisi bayi aman dan nyaman. Posisi menyusui tidur miring berguna untuk membantu ibu tetap rileks dan dapat beristirahat juga selama menyusui.

45.  MITOS: Ibu menyusui yang jarang makan sayur membuat bayinya sembelit
FAKTA: bayi ASIX tidak akan sembelit karena ASI mengandung zat pencahar/ laksatif. Kalau ibunya makan makanan berserat seperti sayur dan buah, yang akan lancar buang air besar ya ibunya. Bagaimanapun ibu menyusui harus makan makanan yang bernutrisi untuk menjaga kondisi tubuhnya dan menjaga asupan micronutrients (vitamin dan mineral) dalam ASI.

46.  MITOS: Kalau bayi menangis berarti ASI-nya kurang
FAKTA: bayi menangis belum tentu lapar, bisa jadi karena bosan, kepanasan atau kedinginan, atau tidak nyaman karena lembab. Orang tua harus mempelajari ciri-ciri lapar pada bayi, antara lain: bayi mulai lapar ketika dia mulai suka menggeleng-gelengkankepalanya, mulai gelisah, dan mulai membuka buka mulutnya seakan mencari puting. Jika bayi sudah menangis, sebetulnya itu adalah senjata terakhirnya memberi tahu bawah dia sudah sangat lapar. 

47.  MITOS: Sedikitnya produksi ASI dikarenakan faktor genetik
FAKTA: Faktor genetik tidak mempengaruhi produksi ASI, ASI diproduksi semakin banyak jika ibu semakin sering menyusui atau memerah

48.  MITOS: ASI yang keluar dari ibu yang sudah berusia di atas 40 tahun sudah tidak lagi baik
FAKTA: ASI yang diproduski semua wanita di berbagai usia kualitasnya sama baiknya

49.  MITOS: Ada beberapa bayi yang alergi ASI
FAKTA: tidak ada yang disebut sebagai alergi ASI. Yang ada adalah bayi yang alergi makanan yang dikonsumsi ibunya pada masa menyusui, sehingga muncul reaksi alergi pada bayi. Penanganannya adalah si ibu mencari sumber alergi dan menjauhinya

50.  MITOS: Jika si kakak tidak bingung puting, maka adiknya juga tidak akan bingung puting
FAKTA: bingung puting tidak terkait dengan genetik, sehingga bisa terjadi pada setiap bayi. Bisa terjadi kapan saja dan secara tiba-tiba. Jadi lebih baik menghindari dot atau empeng daripada harus menanggung resikonya

51.  MITOS: Bayi ASI tidak bisa gemuk. Jika ingin bayinya gemuk, berikanlah susu formula.
FAKTA: Baik bayi ASI maupun bayi sufor bisa gemuk. Tetapi bayi ASI tidak rentan obesitas sebagaimana bayi yang mengkonsumsi susu formula karena kandungan laktosa pada ASI dihasilkan pas sesuai kebutuhan bayi. Lagipula gemuk atau kurus bukan satu-satunya ukuran kesehatan bayi. Pastikan berat badan bayi selalu diplot di KMS atau growth chart setiap kali penimbangan untuk mengetahuiperkembangan bayi.

52. MITOS: menyusui bayi harus dijadwalkan agar bayi lebih disiplin, tidak kelaparan dan tidak kekenyangan
FAKTA: menyusui bayi pada prinsipnya adalah on demand atau sesuai kehendak bayi. Tubuh bayi yang sehat memiliki mekanisme untuk menginformasikan kapan dia merasa haus atau lapar. Pada waktu-waktu tertentu seperti saat bayi mengalami growth spurtatau percepatan pertumbuhan, bayi akan menyusu lebih sering dari biasanya.

53.  MITOS: Ibu baru melahirkan tidak boleh tidur siang
FAKTA: bayi baru lahir belum mengenal waktu siang  dan malam, jika malam hari sering begadang,membuat ibu lelah. Sementara pada siang hari bayi tidur, dianjurkan ibu ikut beristirahat juga agar ibu bisa tetap sehat. 

54.  MITOS: Jika menyusui sambil duduk, kakinya tidak boleh menggantung karena bisa masuk angin
FAKTA: bukan menyebabkan masuk angin tapi karena tidak rileks membuat ibu tidak nyaman dan proses menyusui menjadi tidak berjalan dengan baik

55.  MITOS: Ibu menyusui tidak boleh makan berbau amis seperti ikan,daging,telor
FAKTA: ibu menyusui boleh mengkonsumsi sumber-sumber protein seperti ikan, daging, dan telur selama si bayi tidak menunjukkan ciri-ciri alergi.

56.  MITOS: Ibu menyusui harus makan daun katuk agar ASI-nya deras
FAKTA: Produksi ASI ditentukan oleh seringnya ibu menyusui atau memerah, ditambah dengan pikiran positif ibu bahwa ASI-nya cukup. Tidak ada yang salah dengan mengkonsumsi daun katuk, karena konsumsi sayuran baik untuk ibu menyusui. Tetapi pada dasarnya ibu bisa makan apapun yang dia sukai. Kalau ibu menikmati apa yang dia makan, ASI-nya akan deras karena hati ibu merasa senang. Jadi, apapun makanan favorit ibu bisa jadi booster ASI yang baik.

57.  MITOS: Kalau bayi sakit, maka ibu yang minum obatnya karena obatnya bisa mengalir lewat ASI
FAKTA: Kalau ibu yang sakit yang diobati si ibu, kalau bayi yang sakit yang diobati bayinya. Obat yang ibu minum akan diproses oleh organ pencernaan ibu dan diserap oleh tubuh ibu. Akhirnya yang sampai ke ASI sangat sangat sedikit dan bisa jadi tidak ada sama sekali. Meskipun demikian ada beberapa kategori obat yang tidak boleh diminum oleh busui karena bisa berpengaruh di ASI atau berbahaya bagi bayi. Lagipula jenis obat dan dosis obat untuk dewasa dan bayi itu berbeda Misalnya, obat batuk untuk anak dengan obat batuk untuk dewasa jelas berbeda. Kalaupun ada saat dimana bayi harus minum obat yang diberikan oleh dokter, perlu diketahui bahwa dosis obat yang diberikan pada bayi sangat rendah dibandingkan dengan dosis obat orang dewasa. Biasanya obat untuk bayi diberikan dengan perhitungan miligram per berat badan bayi. Bisa dibayangkan bila obat tersebut yang minum ibunya, meskipun ada beberapa jenis obat yang bisa saja terserap dalam ASI namun tentu saja sudah tidak bisa dijadikan sebagai cara pengobatan yang sesuai ketentuan. Maka tak heran bila bayi yang sakit tidak sembuh-sembuh akibat ibu yang mengkonsumsi obat tersebut.

58.  MITOS: IMD tidak bisa dilakukan setelah proses kelahiran melalui operasi Caesar
FAKTA: baik melahirkan secara normal ataupun operasi tetap bisa dilakukan IMD selama ibu dan bayi berada dalam kondisi yang stabil. Jangan lupa selalu konsultasikan dengan dokter tentang keinginan Anda untuk IMD apapun metode melahirkan yang akan dijalani.

59.  MITOS: Ibu yang mengkonsumsi obat-obatan tidak boleh menyusui FAKTA: Tidak semua obat-obatan menghalangi ibu untuk menyusui. Konsumsi beberapa jenis obat dalam waktu tertentu masih diperbolehkan pada ibu menyusui. Namun sebaiknya penggunaanobat – obatan tertentu selama menyusui dilakukan dibawah pengawasan dokter untuk menjamin keamanannya. Saat Anda berobat sakit, jangan lupa sampaikan kepada dokter jika kondisi Anda sedang menyusui. Silakan baca juga dokumen tentang obat-obatan yang aman bagi ibu menyusui.
 
60.  MITOS: Menyusui tidak boleh dilakukan sambil berbaring, karena dapat mengakibatkan bayinya tersedak. FAKTA : Pertama, menyusui dapat dilakukan sambil berdiri, duduk ataupun berbaring, yang terpenting adalah ibu harus memperhatikan pelekatan menyusui. Apapun posisi menyusuinya, yang penting pelekatan harus tepat. Untuk posisi menyusui tidur miring, posisi pelekatan yg tepat berarti perut ibu harus menempel pada perut bayi, badan bayi seluruhnya menghadap ke badan Ibu (saling berhadapan). Dengan pelekatan yang benar, itu akan mencegah hidung bayi tertutup payudara ibu, mencegah bayi tersedak, dan sebagainya. Kuncinya, apapun posisinya, pelekatan harus selalu pas. Kedua, kalau masih terlalu lelah, terutama setelah baru melahirkan, usahakan saat menyusui selalu dengan pendampingan keluarga atau perawat. Ketiga, jangan lupa pastikan posisi bayi aman dan nyaman. Jangan lupa tubuh bayi disangga dengan bantal agar lebih stabil pelekatannya. Keempat,  perhatikan jika air susu mengalir deras, sedangkan bayi mengantuk , sehingga mudah tersedak. Sebaiknya ibu tetap waspada dan ber

Mitos dan Fakta tentang ASI dan Menyusui Part.2

26.  MITOS: Semakin sering ASI diperah makan ASI bisa semakin cepat kering.
FAKTA: semakin sering diperah dan disusukan maka produksi ASI akan semakin banyak. Hal ini berkaitan dengan sistem produksi ASI yang menganut prinsipsupply on demand (sesuai permintaan). Semakin sering payudara dikosongkan, maka ASI akan lebih cepat diproduksi.

27.  MITOS: Sekali menghentikan menyusui, maka seorang ibu tidak dapat menyusui lagi.
FAKTA: Jika bayi mendapat susu formula, ibu dapat menyusui kembali setelah terhenti sementara,dengan memberikan teknik relaktasi serta mendapat dukungan dan bantuan yang tepat.

28.  MITOS: Stres menyebabkan ASI kering.
FAKTA: Walaupun stres berat atau baby blues yang parah dapat menyebabkan terhentinya ASI, akan tetapi keadaan ini biasanya hanya sementara,sebagaimana reaksi fisiologis lainnya. Bukti menunjukkan bahwa menyusui dapat menghasilkan hormon yang dapat meredakan ketegangan, memberikan ketenangan kepada ibu dan bayi dan menimbulkan ikatan yang erat antara ibu dan anak.

29.  MITOS: Payudara yang “lembek” adalah payudara yang tidak ada ASInya.
FAKTA: Payudara “lembek” adalah tanda pengeluaran ASI (baik menyusui dan memerah) lancar. Payudara yang keras justru menandakan pengeluaran ASI tidak lancar, apabila hal ini dibiarkan justru akan mengganggu produksi ASI bahkan bisa menyebabkan radang payudara (mastitis) 
 
30.  MITOS: Menyusui adalah perjuangan seorang ibu, makanya adalah normal jika proses menyusu menimbulkan rasa sakit.
FAKTA: Walaupun bukan sesuatu hal yang aneh jika pada hari-hari pertama menyusui seorang ibu akan merasa sedikit kurang nyaman pada payudaranya, tapi kondisi ini seharusnya hanya berlangsung selama beberapa hari saja, dan tidak boleh menjadi sedemikian parahnya sehingga seorang ibu menjadi takut untuk menyusui bayinya. Rasa sakit yang amat sangat pada puting ketika sedang menyusui menandakan bahwa bayi belum sempurna pelekatannya. Sakit atau lecet pada puting yang berlangsung selama lebih dari 3-4 hari tidak boleh diabaikan, harus dicari tahu penyebabnya. Perbaiki pelekatan menyusui jika payudara lecet. Jika payudara lecet terus terjadi meski pelekatan sudah diperbaiki, segera bawa bayi ke dokter anak yang paham tentangtongue tie untuk melihat jika ada kemungkinan si bayi terkena tongue tie.  Silakan baca dokumen tentang posisi dan pelekatan serta dokumen tentangtongue tie.

31.  MITOS: Bayi ASIX membutuhkan tambahan cairan air putih ketika cuaca sedang panas. FAKTA: Komponen air di dalam ASI mencapai lebih dari 80% yang dibutuhkan oleh bayi di bawah usia 6 bulan sehingga dia tidak membutuhkan cairan lain bahkan dalam kondisi cuaca yang panas sekalipun. Ginjal bayi di bawah usia 6 bulan belum sempurna, sehingga memberi banyak air akan membuat tubuh bayi mengeluarkan natrium akibat kelebihan cairan. Ginjal bayi tidak mampu mengeluarkan air dengan cepat, sehingga menyebabkan timbunan air dalam tubuh. Air putih memang sehat, dan dibutuhkan tubuh, tetapi ginjal bayi di bawah 6 bulan belum matang untuk menerima cairan selain ASI.
 
32.  MITOS: Seorang ibu harus mencuci putingnya setiap kali sebelum mulai menyusui.
FAKTA: Pemberian susu formula kepada seorang bayi memang harus sangat memperhatikan faktor-faktor kebersihan, karena susu formula merupakan tempat yang baik untuk berkembang biak-nya bakteri dan juga rentan terhadap kontaminasi. Membersihkan/mencuci puting malah akan menghilangkan minyak-minyak alami yang melindungi puting dari resiko lecet karena puting kering. Yang penting sebelum menyusui seorang ibu harus mencuci tangannya dengan sabun untuk mengurangi kemungkinan sakit pada bayinya.

33.  MITOS: Menyusui hingga anak berusia di atas dua tahun membuat anak menjadi manja dan tidak mandiri
FAKTA: Menyusui setelah anak berusia dua tahun atau lebih justru meningkatkan kedekatan anak dengan ibu dan dapat membuat anak menjadi pribadi yang mandiri karena merasa kebutuhannya fisik dan psikologisnya terpenuhi dengan baik. Manja dan tidak mandiri berkaitan erat dengan pola asuh yang diterapkan orangtua masing-masing.
 
34.  MITOS: susu formula hampir sama kandungannya dengan ASI.
FAKTA: Susu formula sama sekali berbeda dengan ASI, susu formula berusaha menyamakan diri dengan ASI walau dibuat berdasarkan pengetahuan yang sempit dan tidak menyeluruh tentang apa kandungan ASI sebenarnya. Susu formula tidak mengandung zat antibodi atau kekebalan tubuh, sel-sel hidup, enzim-enzim, dan tidak mengandung hormon. Dibandingkan ASI, susu formula mengandung lebih banyak zat aluminium, mangan, timbal dan zat besi. Kandungan protein dan lemak yang terdapat dalam susu formula juga berbeda dengan yang terdapat dalam ASI. Kandungan susu formula tidak berubah dari periode awal menyusui hingga akhir, dari hari pertama ke hari ke-7 hingga hari ke-30, dari satu ibu ke ibu lainnya, dari satu bayi ke bayi lainnya. ASI Anda dibuat khusus hanya untuk bayi Anda. Susu formula dibuat dan disamaratakan untuk semua bayi. Susu formula hanya mampu membuat bayi menjadi gemuk, tetapi bayi tidak mendapatkan kandungan nutrisi dan zat gizi lainnya yang dibutuhkan, yang semuanya terdapat dalam ASI.
 
35.  MITOS: Ibu yang putingnya berdarah tidak boleh menyusui.
FAKTA: Meskipun darah membuat bayi gumoh lebih banyak, dan darah bahkan mungkin muncul dalam buang air besar nya, ini bukan alasan untuk berhenti menyusui bayi. Puting susu yang sakit dan berdarah tidak lebih buruk dari puting susu yang sakit dan tidak berdarah. Jika puting luka dan sakit sekali, boleh diistirahatkan selama 1-2 hari dari proses menyusui langsung dan selama itu ASI diperah dengan tangan sesering mungkin dan ASIP diberikan dengan media selain dot. Jika luka membaik, silakan menyusui kembali. Jangan lupa oleskan ASI pada puting untuk mempercepat sembuhnya luka atau lecet. Perbaiki juga pelekatan menyusui agar puting tidak mudah lecet.

36.  MITOS: Wanita dengan puting datar atau terbenam tidak bisa menyusui.
FAKTA: Bayi tidak menyusui pada puting susu, mereka menyusu pada payudara. Meskipun mungkin lebih mudah bagi bayi untuk melekat pada payudara dengan puting menonjol, puting tidak harus tetap keluar. Sebuah awal yang tepat biasanya akan mencegah masalah menyusui dan ibu dengan berbagai bentuk puting bisa menyusui dengan baik. Nipple shield atau penyambung puting tidak dianjurkankarena walau kelihatannya bisa menyelesaikan masalah, penggunaannya dapat mengakibatkan proses menyusui yang buruk karena pelekatan yang tidak tepat. Jika pelekatan tidak tepat, maka ASI yang diperoleh bayi juga tidak akan optimal. Posisi menyusui tertentu juga bisa membantu ibu yang putingnya datar untuk menyusui dengan benar.  Semakin sering disusui, maka puting yang terbenam umumny akan mulai muncul ke permukaan.  Silakan cek dokumen masalah payudara pada ibu menyusui.

37.  MITOS: bayi yang sudah berusia di atas 3 bulan dan sudah terbiasa menyusu langsung pada ibunya tidak akan terkena bingung puting.
FAKTA: peluang terjadinya bingung puting bisa dialami oleh semua bayi pada berbagai usia dan bisa terjadi setiap saat secara tiba-tiba tanpa tanda-tanda terlebih dahulu. Silakan cek dokumen tentang bingung puting.

38.  MITOS: breastpump atau pompa ASI dapat membuat jaringan pada payudara rusak.
FAKTA: breastpump atau pompa ASI, baik elektrik dan manual, selama digunakan dengan benar, tidak membuat payudara sakit dan ibu tetap nyaman tidak membahayakan. Cara memerah ASI itu tergantungpreferensi/pilihan atau kenyamanan. Kalau memerah dengan breastpump lebih nyaman silakan menggunakan. Kalau dengan tangan lebih nyaman silakan dengan tangan. Karena kalau tidak nyaman, maka hasil perahannya tidak optimal. AIMI menyarankan setiap ibu utk tetap tahu bagaimana cara memerah dengan tangan utk mengantisipasi kondisi-kondisi dimana ibu tidak bisa menggunakan breastpump, misal: puting sedang luka, breastpump sedang rusak, tidak bisa mendapatkan akses air bersih dan matang utk mencuci breastpump, dsb. Memerah denganbreastpump juga boleh, selama ibunya nyaman dan memahami betul penggunaan breastpump dengan baik dan benar (bagaimana cara menggunakan dan membersihkannya). Apapun cara memerah yang digunakan, pastikan cara itu nyaman bagi ibu karena kenyamanan memerah juga membantu memperlancar keluarnya ASI. Tentang memerah dengan tangan, silakan baca dokumen tentang memerah ASI dengan tangan.

39.  MITOS : Bayi yang menangis terus pada jam-jam tertentu ASI ibu terkena sawan/ bayi terkena sawan
FAKTA : bayi menangis pada jam-jam tertentu bisa jadi karena kolik yang sebabnya tidak diketahui dan umum terjadi pada bayi dan akan hilang dengan sendirinya

40.  MITOS : Ibu menyusui harus minum jamu untuk membuat ASI kental dan tidak amis
FAKTA : kekentalan ASI tidak ada hubungannya dengan jamu dan terkadang bayi justru sensitif terhadap jamu yang dikonsumsi ibu sehingga pada akhirnya bayi justru menolak menyusu atau bayi mengalami sensitifitas pencernaan seperti diare atau muntah.

Mitos dan Fakta tentang ASI dan Menyusui Part.1

By Linda Widya Retna Ningtyas and 3 others

1.      MITOS: Busui tidak boleh makan cabai/sambal karena nanti anaknya diare
FAKTA: tidak semua bayi sensitif terhadap capsaicin,zat yang terdapat dalam cabai. Silakan makan pedas dalam jumlah yang wajar dan amati reaksi bayi. Silakan baca dokumen tentang makanan dan minuman ibu menyusui.

2.      MITOS : Busui tidak boleh makan cabai/sambal karena biji cabe akan keluar lewat feses bayi
FAKTA : bentuk feses bayi ASI memang teksturnyaterkadang seperti biji cabai ini bukan karena ibu makan pedas/sambal/cabai. Silakan baca dokumen tentang BAB bayi. 

3.      MITOS:  Tiap mau menyusui harus minum yang hangat-hangat agar ASI juga hangat.
FAKTA: suhu ASI selalu mengikuti suhu tubuh ibu. ASI dalam payudara umumnya bersuhu 37-38 derajat Celcius terlepas apapun yang ibu konsumsi.

4.      MITOS : Busui tidak boleh minum dingin/es agar bayi tidak pilek
FAKTA : pilek bisa terjadi karena paparan virus dari lingkungan, bukan karena apa yang dikonsumsi oleh ibunya. 

5. MITOS: ASI pagi hari itu basi jadi harus diperah dulu dan dibuang baru boleh menyusui bayi.
FAKTA: ASI kapanpun selalu dalam kondisi yang baik dan siap disajikan untuk bayi. 

6.      MITOS: Kalau sudah berhubungan suami istri, kualitas ASI tidak akan baik bagi bayi.
FAKTA: ibu bisa tetap berhubungan badan dengan suami. Berhubungan badan bisa meningkatkan hormone oksitosin dan memperlancar ASI.

7.      MITOS: Ibu yang putingnya belah tidak boleh menyusui karena jika menyusui maka bayinya akan meninggal dunia
FAKTA: Puting belah sebagaimana bentuk puting yang lain tetap dapat menyusui karena bayi tidak menyusu pada puting tetapi menyusu pada payudara dengan mengikutsertakan areola. Sejauh ini belum ada laporan ilmiah tentang adanya bayi yang meninggal setelah menyusu pada ibu yang putingnya terbelah.

8.      MITOS: menyusui membuat payudara ibu menjadi kendur atau berubah bentuk
FAKTA: kehamilan serta usia yang merubah bentuk payudara, bukan menyusui

9.      MITOS: Seorang wanita yang telah melakukan operasi pembesaran payudara tidak dapat menyusui.
FAKTA: Banyak ibu yang melakukan operasi pembesaran payudara dan tetap menyusui. Tidak ada bukti nyata bahwa menyusui dengan payudara dengan silikon dapat membahayakan bayi. Operasi pembesaran payudara biasanya dilakukan lewat areola. Walau begitu, ibu yang pernah menjalankan operasi ini biasanya memiliki produksi ASI yang cenderung sedikit, sama dengan ibu yang menjalankan operasi apapun yang melalui areola.

10.  MITOS:  Payudara sebelah kanan adalah nasi, payudara kiri adalah lauknya. Jadi menyusu harus di kedua payudara agar lengkap makanan bagi si bayi.
FAKTA: Isi payudara kanan dan kiri sama saja kok, foremilk dan hindmilk . Biarkan bayi menyusu pada satu payudara hingga “habis”, bila masih kurang baru tawarkan payudara satunya agar dia mendapatkan foremilk dan hindmilk yang seimbang. Cek juga dokumen grup tentang foremilk dan hindmilk.

11.  MITOS:  Payudara sebelah kanan adalah makan, payudara kiri adalah minumnya. Jadi menyusu harus di kedua payudara agar lengkap makanan bagi si bayi.
FAKTA : Isi payudara kanan dan kiri sama saja kok, foremilk dan hindmilk . Biarkan bayi menyusu pada satu payudara hingga “habis”, bila masih kurang baru tawarkan payudara satunya agar dia mendapatkan foremilk dan hindmilk yang seimbang. Cek juga dokumen grup tentang foremilk dan hindmilk. 

12.  MITOS: Ibu dengan ukuran payudara yang kecil tidak bisa memproduksi ASI yang cukup untuk bayinya.
FAKTA: Ukuran payudara tidak ada hubungannya dengan produksi. Apapun ukuran payudara ibu, ASI akan selalu cukup untuk bayi jika ibunya rajin menyusui/memerah dan selalu berpikir positif.  Besar/kecilnya payudara pada dasarnya tergantungdari jaringan lemak di dalam payudara.

13.  MITOS:  Kalau ibu keluar rumah ASI harus dibuang dulu sebelum menyusui lagi. Jika tidak nanti bayinya masuk angin.
FAKTA: ASI dalam payudara selalu dalam kondisi baik dan siap disajikan untuk bayi. 

14.  MITOS: Payudara harus digoyang-goyangkan dulu sebelum menyusui agar ASI tercampur dengan baik
FAKTA: ASI selalu terdiri dari foremilk dan hindmilk, keduanya keluar bergantian. Jika waktu menyusui cukup dan si kecil menghabiskan satu payudara hingga tertidur atau kenyang maka dia akan mendapatkan keduanya. Silakan cek dokumen tentang foremilk dan hindmilk.

15.  MITOS: Ibu menyusui harus banyak makan agar ASI-nya banyak.
FAKTA: kuantitas ASI tidak ditentukan oleh berapa banyak makan ibu, tetapi oleh demand/kebutuhan bayi. Ibu harus menyusui sesuai dengan kehendak bayi dan harus selalu berpikiran positif bahwa ASI-nya cukup untuk bayinya. Selama ibu menyusui, dia harus makan makanan dengan gizi berimbang agar nutrisi dalam tubuh ibu tidak tekor karena digunakan untuk produksi ASI. Silakan baca dokumen tentang makanan dan minuman ibu menyusui

16.  MITOS: ASI jangan sampai kena alat kelamin bayi karena bisa mengakibatkan mandul.
FAKTA: ASI tidak akan menyebabkan kemandulan. Jikapun sampai terkena alat kelamin, cukup bersihkan dengan air.

17.  MITOS: Ibu yang sudah mendapatkan haid tidak boleh lagi menyusui karena ASI-nya menjadi amis dan tidak lagi segar.
FAKTA: ibu yang sudah haid tetap menghasilkan ASI yang berkualitas untuk bayinya. Namun penurunan produksi ASI pada ibu yang sedang haid sering terjadi terkait hormonal. Penurunan ini hanya sementara dan akan kembali normal selepas masa haid.

18.  MITOS: ASI yang encer berarti kualitasnya tidak baik.
FAKTA: ASI memang terdiri dari dua bagian, yang encer disebut foremilk (ASI awal) yang kaya protein dan laktosa. ASI yang lebih kental disebut hindmilk(ASI akhir) yang kaya lemak. Keduanya penting untuk bayi. Silakan cek dokumen grup tentang foremilk dan hindmilk.

19.  MITOS: Ibu menyusui harus minum jamu agar ASI menjadi kental
FAKTA: ASI selalu terdiri dari dua bagian, yang encer dan kaya protein disebut foremilk, sementara yang kental dan kaya lemak disebut hindmilk, terlepas apapun yang dikonsumsi ibu. Silakan cek dokumen tentang foremilk dan hindmilk.
 
20.  MITOS: jika bayi demam ibu menyusui harus makan kelapa hijau untuk menurunkan demam pada bayi.
FAKTA: jika bayi demam segara ukur suhu tubuhnya dengan termometer. Paracetamol boleh diberikan jika suhunya di atas 38 derajat. Demam pada bayi bisa diringankan dengan kompres air hangat, skin to skin, perbanyak asupan ASI, dan berikan pakaian yang tipis.

21.  MITOS: ASIP jika disimpan lama akan berubah menjadi darah.
FAKTA: ASIP ya tetap ASI, tidak akan menjadi darah. Lakukan manajemen ASIP yang benar agar ASIP layak konsumsi. Silakan cek dokumen tentang manajemen ASIP.

22.  MITOS: ASI yang pertama keluar setelah bayi lahir itu adalah ASI basi karena warnanya kuning, jadi harus dibuang.
FAKTA: ASI yang keluar segera setelah bayi dilahirkanadalah kolostrum yang manfaatnya sangat besar bagi bayi. Silakan aca dokumen tentang Laktogenesis.

23.  MITOS  : Jika ASI belum atau tidak lancar di hari-hari pertama setelah melahirkan dapat digantikandengan susu formula.
FAKTA : Belum keluarnya ASI pada hari pertama kelahiran adalah sesuatu yang normal. Hari-hari pertama ditandai dengan keluarnya kolostrum dengan jumlah yang kecil tetapi sangat penting untuk antibodi bayi. ASI matang baru keluar 2-3 hari sejak melahirkan. Bayi sendiri secara alami akan tahan selama 2-3 hari sejak lahir tanpa ASI. Sayangnya,banyak ibu menjadi keburu pesimis karena ASI yang tidak langsung keluar itu. Pemberian makanan lain selain ASI meningkatkan risiko terganggunya usus bayi yang belum siap. Silakan baca dokumen tentang Laktogenesis.

24.  MITOS: Bayi ASI selalu tampak tidak kenyang dan sulit tidur, sehingga perlu diberi susu formula
FAKTA: Karena ASI begitu mudah dicerna, bayi yang umumnya minum ASI lebih mudah lapar dibanding bayi yang minum susu formula. Sehingga pada minggu-minggu awal setelah kelahirannya bayi akan menyusu setiap 2-3 jam sekali atau bahkan kurang dari itu. Penelitian menujukan bahwa bayi yang diberikan susu formula tidak tidur lebih baik meskipun bayi mungkin tidur lebih lama. Hal ini disebabkan susu formula tidak dapat dicerna dengan cepat, sehingga membuat jarak antara waktu menyusu menjadi lebih panjang sehingga bayi tidur lebih lama.

25.  MITOS: ASI bisa kena mata bayi bisa buta.
FAKTA: tidak masalah ASI kena mata bayi, cukup bersihkan dengan kapas yang dicelup air hangat. Tetapi sebaiknya tidak menggunakan ASI sebagai obat tetes mata karena belum teruji secara medis,. Syarat obat tetes mata itu ada dua, harus steril dan pH-nya cocok dengan pH mata. Kalau pH-nya tidak cocok justru bisa merusak kornea mata. Sejauh ini, belum ada bukti ilmiah bahwa ASI bisa menjadi obat tetes mata. Kalau bayi belekan, disarankan untuk dilap dengan kapas yang dicelupkan ke air hangat dan lakukan pemijatan lembut di sekitar area mata. Lakukan observasi selama 1-2 x 24 jam, apabila kondisinya masih sama atau memburuk, harus segera dibawa ke dokter mata.

Berbagai Fakta tentang Bingung Puting

By Ratna Wahyu Kartika Sari and 2 others

Bingung puting menjadi salah satu langganan kasus yang ditemukan oleh konselor laktasi AIMI di lapangan. Jika sudah terjadi, butuh proses dan ketekunan untuk bisa menyembuhkannya. Sepanjang pemngamatan AIMI, masih banyak orang tua yang belum sepenuhnya memahami apa itu bingung puting. Mayoritas orang tua hanya tahu bahwa bingung puting adalah kondisi dimana bayi menolak menyusu langsung pada ibunya. Padahal, bingung puting tidak hanya itu. Berikut berbagai hal yang harus dipahami tentang fenomena bingung puting.
 
Fakta I: Apakah bingung puting selalu identik dengan bayi menolak menyusu pada payudara?
Bingung puting bisa dibedakan atas dua tipe yaitu :
  * Menolak payudara ibu
  * Berkurangnya hisapan pada payudara ibu karena terbiasa menggunakan dot.
Bingung puting tipe yang pertama, yaitu menolak payudara ibu, tidak sering terjadi pada bayi. Bayi tetap membutuhkan ibu untuk kenyamanan, sehingga tidak menolak payudara ibu. Ada seorang klien dari konselor AIMI Mbak Ika Isnaeni yang anaknya bingung puting karena menolak payudara ibu. Lahir secara cesarian dengan tali lidah pendek. Sejak awal di kenalkan dot dari rumah sakit, dan di rumah di beri empeng. Setelah 2 minggu relaktasi berjalan, dan secara pelan bayi mulai menghisap payudara ibu. Padahal di usia 2 minggu bayi benar-benar menolak payudara ibu!
Bingung puting tipe yang kedua, ini yang sering terjadi di masyarakat. Bayi tidak menolak payudara ibu, tapi bayi mengurangi reflek hisapan pada payudara ibu. Di sini kita perlu memahami cara kerja bayi menyusu pada payudara. Ini penting supaya kita bisa mendapat pemahaman utuh. Bingung puting adalah keadaan dimana bayi memilih untuk menggunakan botol dan dot karena cara kerja meminum ASI dari botol dan dot dan payudara berbeda. Melalui botol dan dot bayi tidak harus suckling melainkan hanya sucking. Sedangkan pada payudara bayi harus menggunakan lidahnya untuk merangsang keluarnya ASI. Sedangkan pada botol dan dot bayi hanya menyedot dan aliran ASIP sudah keluar dengan derasnya.
Ketika bayi menyusu diperlukan posisi dan pelekatan yg baik sehingga bayi bisa mengeluarkan ASI dengan maksimal. Ini mendasar namun seringkali terlupakan. Pelekatan mulut bayi yang baik ke payudara, perhatikan: sebagian besar areola bagian bawah masuk ke dalam mulut bayi, mulut bayi terbuka lebar, bibir bayi memble keluar, dagu menempel pada payudara dan pipi bayi membulat (tidak cekung). Ini adalah  tanda-tanda pelekatan baik.
Membutuhkan mulut yang terbuka lebar untuk menyusu dengan baik dan ini tidak terjadi pada bayi yang menggunakan dot. Inilah salah satu penyebab bingung puting. Dagu yang menempel pada payudara  juga berfungsi untuk bantu ‘memerah’ ASI yang lagi lagi mekanisme ini tidak terjadi jika bayi minum menggunakan dot. Perhatikan mulut bayi yang minum dari dot; dengan ‘mencucu’ bayi sudah bisa mendapatkan isinya. Bahkan dot pun ketika kita balikkan bisa meneteskan isinya. Jadi cara kerja yang beda ketika menyusu pada payudara dan minum dari botol juga membentuk pola kebiasaan buat bayi. Ini juga yang kita sering lupa
Rata-rata, di beberapa kasus, hasil perahan berkurang pada usia 3-4 minggu penggunaan botol. Di sini ibu mulai panik. Sistem ASI kejar tayang pun mulai terjadi.
Fakta II: Bingung puting terjadi hanya pada bayi yang baru lahir dan tidak terjadi pada bayi yang sudah besar karena sudah memiliki memori menyusui yang baik
 
Fakta di lapangan tidaklah demikian. Bingung puting dapat terjadi baik pada bayi baru lahir maupun pada bayi yang lebih besar. Pemberian dot sebelum bayi mengenal payudara memang bisa membuat bayi bingung puting atau mengalami kesulitan ketika belajar menyusu langsung pada ibunya. Hal ini juga dapat terjadi di bayi yang sudah lama menyusui. Seorang konselor pernah berbagi pengalamanmengenai kasus bayi bingung puting padahal bayinya sudah berusia 7 bulan dan sudah minum ASIP denga dot sejak usianya 3 bulan karena ibunya harus bekerja.Jika ibunya di rumah, si bayi menyusu langsung pada ibunya tanpa kendala. Namun tiba-tiba, si bayi menolak menyusu pada ibunya lagi. Setelah dicari tahu ternyata ibunya baru pergi meninggalkan bayinya karena tugas keluar kota selama 5 hari. Selama ibunya pergi, si bayi harus minum ASIP dari dot selama 24 jam. Akhirnya ketika ibunya kembali, dia menolak puting ibunya. Bayi menolak bisa jadi karena dia sudah mendapatkan kenyamanan menghisap dari dot sehingga merasa tidak lagi membutuhkan menyusu langsung pada ibunya. Dalam kasus ini, penggunaan dot juag dapat berpotensi mengurangi bonding antara ibu dengan bayi.
 
Fakta III: dot yang menyerupai puting ibu dapat mencegah bingung puting
 
Banyak ibu bertanya adakah dot yang menyerupaipayudara ibu dapat mencegah bingung puting.. Perlu diketahui bahwa tidak ada satupun dot yang menyerupai payudara ibu. Bentuk dot yang ada saat ini memudahkan susu menetes tanpa bayi harus berusaha menghisap. Masalah muncul ketika bayi merasa harus “bekerja keras” menghisap payudara ibu agar ASI dapat keluar. Sementara bayi sudah terbiasa dengan aliran susu dari dot. Bayi biasanya akan kesal dan menolak untuk menyusu langsung. Beberapa akibat juga mempengaruhi si ibu sendiri seperti payudara bengkak dan berkurangnya ASI. Pada sebagian bayi memang tidak tampak bingung puting, namun harus disadari bahwa setiap bayi berbeda. Ada bayi yang setelah beberapa waktu menggunakan dot baru terkena bingung puting, namun ada juga yang langsung terkena dampaknya.
 
Sumber:
http://jateng.aimi-asi.org/2011/12/jangan-tergoda-dengan-botol-dan-dot/

http://kultwit.aimi-asi.org/2012/08/bingung-puting-akibat-botol-dan-dot/

http://kultwit.aimi-asi.org/2012/01/qa-tanda-tanda-bingung-puting/

http://aimi-asi.org/2012/02/bayimu-menolak-menyusu-itu-bukan-jalan-buntu/

http://www.idai.or.id/asi/artikel.asp?q=201057102916
""

Let Down Reflex (LDR): Si "Nyeri" yang Dicari

By Aleea Rose Mafaza and 2 others

Banyak yang bertanya-tanya, kenapa saat kita menyusui atau memerah ada sensasi  nyeri atau geli pada payudara kita. Itu sebetulnya apa sih? Nah, rasa nyeri atau geli atau tingling sensation pada payudara yang terjadi saat ASI keluar itu disebut Let Down Reflex atau reflex pengeluaran ASI. Beberapa ibu mengalami tanda-tanda lain selama LDR berlangsung yakni rasa gatal, mual dan sakit kepala. Hormon Oksitosin dikaitkan dengan hormon lain dalam pencernaan yang menyebabkan mual. Rasa gatal biasanya di daerah payudara di bawah lengan karena respon pengeluaran Hormon Oksitosin ataupun peningkatan aliran darah saat proses menyusui berlangsung. LDR juga bisa ditandai dengan keluarnya ASI di payudara lain saat salah satu payudara digunakan untuk menyusui atau memerah.

LDR dipengaruhi oleh kinerja hormon Oksitosin yang efeknya pada kelenjar payudara adalah menyemburkan ASI (milk ejection). Hormon Oksitosin inilah yang menyebabkan kontraksi otot-otot di sekelilingkantong-kantong penyimpan
susu, sehingga ASI mengalir ke saluran ASI  dan akhirnya keluar melalui pori-pori yang ada pada puting. Butuh waktu beberapa detik sampai menit untuk memunculkan LDR. Sekitar 50% perempuan bisa merasakan sensasi LDR dengan jelas, sisanya tidak. Tetapi dapat dirasakan atau tidaknya LDR bukan selalu berarti LDR tidak terjadi. Di banyak perempuan,LDR akan semakin tidak bisa dirasakan ketika usia bayi semakin bertambah.

Berikut ini adalah tanda-tanda keberadaan LDR selain dari
rasa nyari/geli/tingling sensation yang telah dijelaskan di atas:

1.           Pada minggu-minggu pertama pasca persalinan ibu merasakan mulas pada perut bawah akibat kontraksi rahim. Menyusui memang berguna untuk membantu memulihkan kondisi rahim pada kondisi semula sebelum kehamilan.

2.           Gaya hisapan bayi mengalami perubahan.Pada awal menyusu hisapannya pendek-pendek kemudian berangsur kuat dan lama sekali hisap dan bertahan begitu dalam beberapa menit

3.           Ibu merasa sangat rileks, tenang sampai mengantuk

4.           Ibu merasa sangat haus selama menyusui

5.           Bayi menelan ASI dengan kuat dan sering ditandai gerakan otot di depan telinga bayi

 

Berbagai hal yang bisa menghambat LDR

Saat payudara diperah atau dipompa, biasanya LDR akan muncul sedikit lebih lambat ketimbang jika kita menyusui bayi secara langsung. Banyak hal yang dapat
memperlambat munculnya LDR atau bahkan tidak terjadi reflek ini sehingga
seolah-olah ASI tidak keluar padahal ASI tetap tersedia di Saluran ASI. Hal-hal
tersebut yaitu kecemasan, nyeri, rasa malu, stress, kedinginan, konsumsi kafein
yang berlebihan, merokok, alkohol, obat-obatan tertentu, pasca operasi payudara
yang menimbulkan kerusakan saraf, situasi krisis yang memproduksi adrenalin
yang ekstra sehingga mengurangi atau bahkan memblokade kerja hormon Oksitosin tadi.  Puting yang sedang lecet atau luka kadang juga menghambat LDR. Tak jarang yang terjadi adalah sebuah “lingkaran setan”  dimana bayi rewel karena ASI keluar sedikit dan lambat karena LDR belum muncul, sehingga si ibu menjadi tegang, yang mengakibatkan LDR semakin lambat.

Ada beberapa tips lain yang bisa membantu memancing LDR
sebelum menyusui :

1.     Mandi atauberendam di air hangat

 2.     Mendengarkandan menikmati musik kesayangan

3.     Melakukan skin to skin dengan bayi

 4.     Minum segelas air

5.     Duduk dengan nyaman dengan punggung disangga bantal yang empuk atau menyusui sambil berbaring

6.     Melakuk anmassage ringan pada payudara dan merangsang puting susu dengan gerakan memutar-mutar puting dengan lembut

7.     Mengompres payudara dengan air hangat

 
Kiat memancing LDR selama sesi menyusui:

1.           Bernafas dalam sebagai teknik relaksasi seperti saat terjadi kontraksi menjelang melahirkan

2.           Membayangkan bisa merasakan sensasi atau tanda-tanda LDR. Atau membayangkan ASI dapat mengalir bagaikan air terjun.

3.           Menenangkan pikiran dan rileks

4.           Letakkan handuk hangat di dada dan punggung atau meminta pasangan memijat punggung dengan lembut

5.           Susui bayi bergantian antara payudara kiri dan kanan hingga LDR datang (jika aliran ASI sudah cukup kuat, susui bayi di satu sisi hingga bayi melepaskan hisapan dan jangan ditukar-tukar dengan sisi sebelahnya)

6.           Lanjutkan melakukan massage pada payudara selama menyusui

 
Kiat memancing LDR saat memerah ASI ketika jauh dengan bayi :

1.           Melihat foto bayi atau mendengarkan/melihat rekaman/video bayi

2.           Bawa selimut atau pakaian bayi yang habis dipakai lalu cium dan rasakan menjelang sesi memerah

3.           Memerah dengan tangan biasanya bisa memancing LDR dengan lebih baik. Jika Anda menggunakan alat perah, bisa mencoba memerah dengan tangan dahulu, baru kemudian menggunakan alat perah.


Sumber:

http://kultwit.aimi-asi.org/2011/01/asi-berkurang

http://www.ayahasi.org/2012/01/let-down-reflex-ldr.html

http://www.cpnonline.org/CRS/CRS/pa_syntocin_pep.htm

https://www.breastfeeding.asn.au/bf-info/early-days/let-down-reflex

http://kellymom.com/bf/got-milk/supply-worries/letdown/
""

Manajemen ASIP (Air Susu Ibu Perahan)

by Aleea Rose Mafaza and 13 others

PRINSIP DASAR MANAJEMEN ASIP
  1. Semakin dingin suhu tempat penyimpanan, maka semakin lama juga ASIP dapat disimpan
  2. Hindari peningkatan/penurunan suhu secara drastis
  3. ASIP hanya boleh menjalani satu kali pembekuan, satu kali pencairan, dan satu kali penghangatan. Sehingga, ASIP beku yang sudah mencair tidak boleh dibekukan lagi, ASIP yang sudah dihangatkan tidak boleh dihangatkan lagi
  4. Masukkan ke Freezer HANYA JIKA akan digunakan lebih dari 8 hari

PENYIMPANAN ASIP (Daya Tahan)

Kategori ASI:

1. ASI yang baru saja diperah (ASI segar):
  a. Kolostrum yang keluar hingga hari ke-5 setelah melahirkan bisa bertahan 12-24 jam dalam suhu ruang 25 derajat Celcius.
  b. ASI matang: bisa bertahan 24 jam dalam suhu 15 derajat Celcius (setara suhu cooler box/cooler bag yang dilengkapi ice gel atau blue gel)
  c. ASI matang hanya bisa bertahan 10 jam dalam suhu ruang ber-AC antara 19-22 derajat Celcius
  d. ASI matang hanya bisa bertahan 4-6 jam dalam suhu ruang standar 25 derajat Celcius. Jika suhu ruangan lebih panas dari ini, maka daya tahannya tidak akan sampai 4 jam
  e. ASIP yang disimpan di lemari es (standar suhu 0-4 derajat Celcius) bisa bertahan selama 3-8 hari. Sebaiknya ASIP disimpan di bagian paling belakang dari lemari es dan tidak disimpan di bagian pintu untuk mencegah fluktuasi suhu
  f. ASIP yang disimpan dalam freezer kulkas 1 pintu hanya bisa bertahan selama 2 minggu
  g. ASIP yang disimpan dalam freezer kulkas 2 pintu bisa bertahan selama 3-4 bulan
  h. ASIP yang disimpan dalam freezer khusus bersuhu di bawah minus 18 derajat Celcius bisa bertahan selama 6-12 bulan

2 . ASIP beku yang sudah dicairkan dalam kulkas tetapi belum dihangatkan:
  a. Dalam suhu ruang hanya bisa bertahan selama 4 jam
  b. Ketika sudah mencair, di dalam kulkas hanya bisa bertahan 24 jam. Jika ingin dikonsumsi besok, disarankan untuk memindahkan ASIP beku pada malam sebelumnya.
  c. ASI yang sudah mencair tidak boleh dimasukkan kembali ke dalam freezer (tidak boleh dibekukan kembali)

3. ASIP yang sudah dicairkan dengan air hangat:
  a. Dalam suhu ruang harus diminum sekaligus
  b. Di dalam kulkas hanya dapat disimpan selama 4 jam atau hingga jadwal minum selanjutnya
  c. Tidak boleh dimasukkan kembali ke dalam freezer (tidak boleh dibekukan kembali)

 4. ASIP yang sudah diminum oleh bayi dari media yang sama, harus dibuang jika tidak dihabiskan

MEDIA APA YANG PALING TEPAT UNTUK MENYIMPAN ASIP?

Beberapa pilihan yang baik untuk menyimpan ASIP adalah:
1. Botol Kaca (sisa ASI cenderung tidak menempel pada botol kaca)
2. Jika menggunakan botol plastik, pastikan yang BPA Free (bebas Bisphenol A)
3. Sudah dicuci bersih (pakai air, sabun, dibilas, direbus dan dikeringkan) sebelum dipakai
4. Jangan isi botol sampai penuh, sebaiknya sampai batas leher botol, karena ASI akan memuai
5. Plastik ASIP dengan mutu baik. Penggunaan plastik penyimpanan ASI disarankan bukan untuk periode penyimpanan yang lama, maksimum adalah 3x24 jam atau 3 hari dan disarankan untuk tidak dibekukan.
6. Takaran ASIP dibotol sebaiknya antara 60 – 120ml (sesuai dengan kebiasaan banyaknya bayi minum, hal ini agar botol yang digunakan habis dalam sekali minum dan tidak ada sisa).

MENCAIRKAN DAN MENGHANGATKAN ASIP

ASIP beku sebaiknya dicairkan terlebih dahulu di dalam kulkas selama 12 jam, letakkan wadah di kulkas (chiller/refrigerator) pada malam sebelum ASIP dibutuhkan. Hindari membiarkan wadah pada suhu kamar untuk mencairkan ASIP. Jika diperlukan cara pencairan yang lebih cepat, ASIP dapat dicairkan dengan cara dialiri atau direndam dengan air hangat. Pegang wadah ASIP di bawah aliran air dengan suhu ruang dan tingkatkan temperatur air secara bertahap hingga ASIP mencair. Atau letakkan wadah ASIP di dalam mangkuk berisi air pada suhu ruang lalu ganti air rendaman beberapa kali dengan air yang lebih hangat hingga ASIP mencair. Perubahan suhu yang bertahap berguna untuk menjaga kandungan ASIP. ASIP yang sudah dicairkan tidak dapat dibekukan kembali namun dapat disimpan di dalam kulkas selama 4 jam.

Sebenarnya tidak ada aturan untuk menghangatkan ASIP. Selain karena kebiasaan saja untuk menyajikansecara hangat, mungkin juga karena ASI dari payudara memang selalu hangat pada suhu 37⁰ C. Boleh disajikan dingin jika memang bayi menyukainya. Penelitian juga menunjukkan bahwa temperatur ASIP yang diberikan tidak mempengaruhi pengosongan ASIP.

Cara penghangatan yang lebih cepat dapat dilakukan dengan menggunakan bottle warmer. Jika menggunakan alat ini perhatikan cara kerjanya, pastikan perubahan suhu terjadi secara bertahap dan alat benar-benar telah diuji kepada ASIP. Setelah ASIP hangat, segera keluarkan dari warmer dan jangan dibiarkan untuk dihangatkan terus menerus. Bisa gunakan Bottle Warmer, naikkan suhu secara bertahap namun tidak boleh lebih dari 40⁰ C, komposisi ASI bisa rusak pada suhu 40⁰ C.

ASI tidak boleh dipanaskan dengan microwave atau dipanaskan di atas kompor (direbus). Kedua cara pemanasan ini selain mengubah kandungan ASI juga dapat menimbulkan bintik panas di dalam ASI yang dapat menimbulkan luka bakar pada mulut dan kerongkongan bayi.

MENGGABUNGKAN ASIP

Berikut cara menambahkan/menggabungkan ASIP segar yang baru diperah dengan ASIP dingin di kulkas. ASIP yang lebih baru perlu didinginkan terlebih dahulu di kulkas (bukan freezer), dalam wadah terpisah dengan ASIP yang pertama. Setelah suhu ASIP pada kedua wadah sama dingin, maka ASIP dari jadwal perah yang berbeda tersebut dapat digabungkan. Jarak perah tidak lebih dari 24 jam serta daya simpan ASIP yang berlaku berdasarkan tanggal dan waktu perah ASIP yang pertama. Jangan menggabungkan ASIP yang sudah beku dengan ASIP cair ataupun hangat.

Sumber:

http://www.ayahasi.org/2012/02/manajemen-asip-air-susu-ibu-perahan.html

http://aimi-asi.org/2011/09/ulasan-polling-agustus-2011-mencairkan-asip/

http://semarang.aimi-asi.org/2010/11/manajemen-laktasi-untuk-ibu-bekerja/

Serba-Serbi Foremilk dan Hindmilk

By Aimi and 4 others
 
Apa itu Foremilk dan Hindmilk?
Foremilk adalah ASI matang (ASI matang adalah ASI yang keluar setelah masa keluarnya kolostrum) yang keluar lebih dahulu saat kita menyusui. Foremilk lebih bersifat encer, kaya akan laktosa dan protein yang penting untuk pertumbuhan otak. Karena sifatnya yang encer, Foremilk berguna untuk menghilangkan rasa haus pada bayi. Sementara Hindmilk keluar beberapa saat setelah Foremilk, sifatnya lebih kental dan mengandung lebih banyak lemak daripada Foremilk dan bermanfaat untuk pertumbuhan fisik anak. Hindmilk yang lebih kaya lemak inilah yang memberikan efek kenyang pada bayi.
 
Jadi, mana lebih penting, Foremilk dan Hindmilk?
Kalau dari penjelasan tentang Foremilk dan Hindmilk di atas, keduanya sama pentingnya. Karena Foremilk dibuituhkan oleh otak dan Hindmilk dibutuhkan untuk fisiknya. Keseimbangan Foremilk dan HIndmilk dapat ditunjukkan oleh warna feses (BAB) bayi yang kuning keemasan (golden feces), yang merupakan feses ideal bayi ASI eksklusif. Jika feses berwarna hijau sebetulnya masih normal, tetapi itu pertanda bahwa si kecil mengalami ketidakseimbangan Foremilk dan Hindmilk sehingga asupan Hindmilk-nya harus lebih dioptimalkan.
 
Setelah berapa lama menyusui Hindmilk akan keluar?
Untuk menjawab pertanyaan ini, harus dijelaskandulu bagaimana Foremilk dan Hindmilk diproduksi. Setelah keluarnya Kolostrum di hari-hari awal setelah melahirkan, payudara sebetulnya hanya memproduksi satu jenis ASI. Foremilk dan Hindmilk diproduksisecara bersamaan tapi keluarnya bergantian. Ketika ASI terus menerus diproduksi, yang memenuhi payudara lebih dahulu dan bergerak menuju puting adalah ASI yg sifatnya encer. Lemak ASI yg pekat cenderung menempel pada dinding alveoli pada saluran payudara tempat ASI dibuat. Ketika bayi menghisap yang keluar duluan adalah ASI yang encer tadi, yg kita kenal sebagai Foremilk. Mulut bayi secara alami memancing hormon oksitosin yang membantu proses pemompaan ASI dari dalam payudara keluar. Secara bertahap, hisapan mulut bayi ini ikut memancing keluarnya kandungan lemak yang menempel di saluran ASI tadi untuk ikut keluar. Ketika si lemak ini keluar dari saluran ASI dan bercampur dengan Foremilk yang encer tadi, jadilah apa yg kita kenal sebagai Hindmilk. Itulah makanya sangat dianjurkan untuk membiarkan bayi menyusu sampai dia melepaskan sendiri payudara ibu, karena itu tandanya dia sudah cukup kenyang setelah memperoleh Foremilk dan Hindmilk. Selain itu penting juga untuk membiarkan bayi menghabiskan satu payudara setiap kali sesi menyusu, baru menwarkan payudara satunya jika ia masih belum puas. Bayilah yang tahu pasti berapa yang dia butuhkan. Bayi tertidur karena mereka sudah kenyang dan sudah tidak haus lagi karena sudah mendapatkan keduanya. Jadi, tidak ada yang tahu pasti setelah berapa menit Hindmilk akan keluar, karena perubahan dari Foremilk ke Hindmilk berlangsung secara bertahap. Yang penting pastikan selalu si kecil mendapatkan keduanya. Jangan memikirkan berapa banyak lemak yang didapat setiap kali menyusui. Jika waktu menyusu cukup dan bayi menyusu secara efektif, lemak PASTI akan diperoleh.
 
Apakah payudara kanan dan kiri menghasilkan Foremilk dan Hindmilk dalam jumlah yang sama?
Kedua payudara sama-sama menghasilkan Foremilk dan Hindmilk, tetapi komposisi yang dihasilkan tiap payudara berbeda-beda setiap saat. Itulah kehebatan ASI, karena selalu diproduksi dengan komposisi yang bervariasi sesuai kebutuhan bayi setiap saat. Misalnya, lemak dalam ASI siang dan malam juga sebetulnya berbeda. Siang hari lemak dalam ASI lebih sedikit karena bayi butuh banyak protein dan laktosa untuk beraktivitas dan air untuk mencegahnya dari rasa haus. Sementara itu ASI pada malam hari cenderung lebih banyak mengandung lemak karena ASI harus dapat memberikan efek kenyang pada bayi hingga bisa tidur nyenyak. Tapi bukan berarti ASI siang tidak ada lemaknya. Hanya di malam hari memang cenderung lebih banyak agar bayi lebih nyenyak beristirahat.
 
Bagaimana cara mengoptimalkan Hindmilk? Kenapa ASI saya kelihatan encer terus?
Semakin sering Ibu mengosongkan payudara akan semakin tinggi kadar lemak yang mungkin didapatkandalam payudara baik kanan dan kiri. Kenapa? Karena semakin lama jarak waktu antara menyusui, maka Foremilk akan semakin banyak terkumpul di depan dan lemak akan makin tertumpuk di saluran ASI, sehingga butuh waktu semakin lama untuk membuat lemak-lemak ASI keluar dari salurannya. Maka dari itu penting untuk sering-sering mengosongkan payudara kalau ingin lemak bisa cepat keluar. Selain itu, posisi dan pelekatan menyusui yang benar akan berperan dalam proses menyusui yang efektif. Ketidakseimbangan Foremilk dan Hindmilk kadang terjadi bila ibu mengalami over-supply atau kelebihan produksi ASI. Biasanya ditandai dengan payudara yang membengkak serta aliran ASI yang terlalu deras dan membuat bayi tersedak. Jika ini terjadi, untuk menjamin agar si kecil mendapatkan cukup Hindmilk dan agar bayi tidak mudah tersedak, ibu bisa memerah sedikit ASI-nya sebelum menyusui.
 
Apa yang biasanya terjadi bila bayi tidak mendapatkan cukup Hindmilk?
Ada beberapa ciri-ciri bayi ASI eksklusif yang kurang mendapatkan Hindmilk, antara lain:
  a. Ciri umum yang mudah dilihat adalah warna feses yang hijau dan kadang disertai lendir/berbusa
  b. Bayi gumoh lebih sering dari biasanya
  c. Bayi selalu ingin menyusu, cenderung lebih rewel dan kelihatan selalu lapar.
  d. Perut bayi kembung
  e. Berat badan naiknya sangat perlahan, bisa di bawah rata-rata minimum.
  f. Lebih rentan ruam popok karena fesesnya bersifat lebih asam
  g. Bayi lebih sering BAB dari biasanya dan seringkali langsung BAB setelah menyusu

Sumber:
http://kultwit.aimi-asi.org/2012/07/foremilk-dan-hindmilk-sama-pentingnya/

http://kultwit.aimi-asi.org/2011/10/qa-kapan-hindmilk-keluar/

http://kultwit.aimi-asi.org/2011/03/komposisi-asi/

http://www.llli.org/faq/foremilk.html

http://www.breastfeeding-problems.com/foremilk-hindmilk-imbalance

·

Panduan Menyusui di Hari-Hari Awal Kehidupan Bayi

by Lianita Prawindarti and Aimi
 

Frekuensi Bayi Menyusu

Umumnya bayi akan menyusu antara 8-12 kali sehari atau setiap 1-3 jam karena volume perut yang sangat kecil. Susui bayi sesuai kehendaknya (on demand). Untuk bayi yang termasuk kategori bayi kuning biasanya memerlukan frekuensi menyusu yang sangat sering utk menormalkan kembali kadar bilirubinnya.
 
 
Tanda-Tanda Bayi Mulai Lapar
Berikut adalah tahapan tanda-tanda bayi mulai lapar:
  1. Mulai terbangun
  2. Mengeluarkan suara-suara pelan
  3. Mouthing (mengeluarkan lidahnya dan menjilat-jilat bibirnya
  4. Rooting (mengeleng-gelengkan kepalanya seperti mencari payudara dan mulai membuka mulutnya
  5. Mulai memasukkan tangannya ke mulut
  6. Menangis pelan dan kemudian semakin meningkat intensitasnya. Perhatikan bahwa menangis adalah tanda paling akhir dari bayi yang lapar. Jadi pastikan untuk mengenali tanda-tanda bayi yang lapar sejak awal
Cara Membangunkan Bayi untuk Menyusu

 Di hari-hari awal biasanya bayi tidak akan tidur lebih dari 6 jam sekali tidur. Jika bayi tidur dalam waktu lama ada beberapa cara untuk membangunkan bayi agar mau menyusu:
  • Perah sedikit ASI, oleskan pada bibirnya
  • Ganggu bibirnya dengan puting
  • Buka selimutnya
  • Buka pakaiannya dan biarkan bayi hanya menggunakan popok, coba susui sambil skin to skin 

Posisi Menyusui yang Benar

Apapun posisi menyusui yang digunakan pastikan empat poin ini diperhatikan:
  • Kepala dan badan bayi dalam satu garis lurus
  • Badan bayi didekap dekat dengan badan ibu hingga menempel. Kalau menggunakan posisi tidur miring, berarti indikatornya di perut dimana perut bayi menempel di perut ibu
  • Tangan ibu harus menopang seluruh badan bayi, bukan hanya kepala dan bahu
  • Bawa bayi menghadap ke payudara, dengan hidung bayi berhadapan dengan puting.
 

Kunci Pelekatan Menyusui (latch-on) yang Baik
Ada empat tanda-tanda pelekatan menyusui yang tepat:
  1. Mulut terbuka lebar. Jangan buru-buru memasukkan payudara ke mulut bayi jika mulutnya belum terbuka lebar.
  2. Daerah gelap di sekitar puting (aerola) masuk banyak ke mulut bayi, terutama yang terletak di bagian bibir bawah bayi. Dengan kata lain, Areola yang masih nampak (setelah payudara masuk mulut), lebih banyak di bagian atas daripada bagian bawah
  3. Bibir bawah bayi harus melengkung keluar. Jangan sampai mulut bayi berbentuk kuncup (mecucu).
  4. Dagu bayi menyentuh payudara ibu
  
Tanda-Tanda Bayi Menyusu dengan Baik
Ada beberapa tanda yang dapat diperhatikan sebagai petunjuk bahwa bayi menyusu dengan baik:
  1. Pelekatan menyusui benar
  2. Ibu dapat mendengar dan melihat bayinya menelan ASI
  3. Payudara terasa lebih “empuk”, tidak lagi keras setelah beberapa saat menyusu
  4. Bayi terlihat menghisap dengan kuat dengan gerakan yang jelas pada rahang
  5. Terkadang ibu dapat melihat adanya susu pada mulut bayi
  6. Merasakan LDR (Let Down Reflex), untuk lengkapnya tentang LDR silakan lihat dokumen tentang LDR
  7. Bayi biasanya akan menyusu antara 20-45 menit, tergantung kebutuhan. Pastikan bayi menyusu pada satu payudara hingga “ kosong”, baru tawarkan payudara yang satunya jika ia masih lapar.
  
Ciri-ciri Bayi yang Kenyang Menyusu
Bayi biasanya kenyang menyusu jika menunjukkan tanda-tanda berikut ini:
  • Melepaskan payudara dengan sendirinya
  • Mengantuk
  • Bayi kelihatan relaks, tangan dan bahu keliahatn relaks, dan tangan yang biasanya mengepal saat lapar juga tidak lagi mengepal
  • Tertidur hingga dia merasa lapar kembali
  
Menyendawakan Bayi
Sejak awal menyusui, usahakan untuk selalu menyendawakan bayi setelah selesai menyusui, umumnya untuk mencegah gumoh yang sering terjadi apda bayi muda. Berikut berbagai cara menyendawakan bayi:
  1. Posisikan tubuh bayi secara vertikal (tegak), dengan dagu menyandarkan ke bahu ibu. Wajah bayi menghadap ke belakang ibu. Sangga leher dan punggung bayi dengan tangan sambil menepuk-nepuk punggung dengan lembut punggung bagian tengah
  2. Telungkupkan bayi di pangkuan Anda. Letakkan bagian perut bayi di pangkuan dan sangga bagian badannya. Usap lembut bagian punggungnya dan tunggu sampai ia bersendawa
  3. Dudukkan bayi pada pangkuan, kepala bersandar miring ke depan sementara dada ditahan oleh tangan bunda. Beri tepukan atau usapan lembut pada punggung dan pastikan kepala bayi tidak terdongak ke belakang
  
Frekuensi Minimum Buang Air Kecil (BAK) sebagai Tanda Kecukupan ASI
  1. Hari pertama setelah kelahiran: 1 kali BAK
  2. Hari kedua: dua kali BAK
  3. Hari ketiga: 3 kali BAK
  4. Hari keempat: 4 kali BAK
  5. Hari kelima dan seterusnya hingga masa ASI eksklusif berakhir: 6 kali BAK
  
Pola Buang Air Besar (BAB)
  1. Hari pertama dan kedua setelah kelahiran: BAB berwarna hitam pekat yang disebut mekonium. Kadang di hari kedua warnanya menjadi lebih kecoklatan
  2. Hari ketiga setelah kelahiran: bayi mulai BAB lebih sering, warna BAB-nya biasanya cenderung kehijauan
  3. Hari keempat setelah kelahiran: BAB bayi mulai berwarna hijau kekuningan, frekuensi bisa 3 kali sehari atau lebih
  4. Hari kelima dan seterusnya: biasanya BAB bayi mulai berwarna kuning (golden feses), frekuensinya bisa 3 kali atau lebih, biasanya banyak bayi BAB setelah menyusu. Tekstur feses bayi yang normal adalah: cair dengan ampas atau berbentuk krim/pasta atau berbiji-biji. 
  
Penurunan dan Kenaikan Berat Badan
Bayi yang baru lahir umumnya akan mengalami penurunan berat badan hingga rata-rata sekitar 7-10% dari berat badan lahir. Kemudian berat badannya akan kembali ke berat badan lahir selambat-lambatnya dua minggu setelah kelahiran.
  
Menjaga Kondisi Payudara dan Puting
Di awal periode menyusui, puting ibu sanga rentan lecet. Untuk menghindarinya pastikan pelakatan menyusui  selalu tepat dan jangan lupa oleskan ASI pada puting sebelum dan sesudah menyusui. Ibu yang baru mulai menyusui juga rentan mengalami bengkak payudara. Ada beberapa cara untuk mengatasinya:
  1. Pastikan bayi menyusu sesering mungkin
  2. Jika payudara terasa kencang dan bayi belum ingin menyusu, perah ASI
  3. Jika payudara bengkak, kompres dengan air hangat sebelum dan saat menyusui dan kompres dingin sesudah menyusui. Hanya hisapan bayilah yang dapat efektif meredakan bengkak pada payudara ibu
  
Tips untuk Ibu
  1. Istirahatlah saat bayi istirahat
  2. Jangan segan minta bantuan keluarga atau orang terdekat untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga atau membantu merawat anak yang lebih besar. Rencanakan ini sebelum ibu melahirkan
  3. Banyak konsumsi makanan bergizi dan minum air putih
  4. Jangan memaksakan diri, berikan waktu pada diri ibu untuk menyesuaikan diri dengan jadwal yang baru setelah kemahiran bayi
  5. Tetap berpikiran positif bahwa ASI cukup untuk bayi
  
Selamat menyusui yaa...Dan ingat, susui bayi hingga berusia 2 tahun atau lebih :)
 

 
Copas dari https://m.facebook.com/groups/10676814777?view=doc&id=10152242213804778&__user=1170163345